Pengertian Nekara Dan Sejarahnya Di Indonesia
– Pengertian Nekara dan Sejarahnya di Indonesia. Di beberapa wilayah Indonesia banyak arkeolog menemukan Nekara yang terbuat dari perunggu. Nekara ini berbentuk gendang dengan ukuran yang lebih besar dari gendang lazimnya . Ia memiliki beberapa nama lain, ialah Kobah dan Nobat.
Dilihat dari materi dasar pembuatannya, bisa ditentukan bahwa Nekara merupakan salah satu benda peninggalan zaman dahulu, tepatnya zaman perunggu. Lalu, apa itu Nekara?
Daftar Isi
Pengertian Nekara
Pengertian Nekara yakni suatu peninggalan zaman purbakala yang dipakai dalam acara upacara atau ritual. Sedangkan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, Nekara yakni gendang besar yang yang dibuat dari perunggu yang mempunyai hiasan-hiasan seperti orang menari, bahtera, topeng, dan lain sebagainya.
Nekara juga salah satu peninggalan dari zaman perunggu dan banyak dipakai untuk kegiatan upacara, keagamaan. Selain dipakai untuk upacara atau ritual, Nekara mempunyai beberapa fungsi.
: Sejarah Dan Fungsi Candrasa yang Harus Kamu Tahu!
Nekara di Indonesia
Sebelumnya telah diterangkan perihal pengertian Nekara dan disebutkan bahwa didapatkan Nekara di beberapa wilayah di Indonesia. Yang pertama, Nekara di pulau Bima dan Sumbawa. Nekara perunggu dengan ukir-goresan selaku hiasan. Pola dekorasi dari Nekara yang di Bima dan Sumbawa berupa orang-orang tengah menari mengenakan hiasan bulu burung dan juga terdapat gambar bahtera. Konon, hiasan perahu tersebut yaitu perahu mayat. Perahu yang khusus dibentuk untuk mereka yang telah meninggalkan dunia.
Lalu, ada Nekara dari Pulau Alor yang disebut dengan Moko. Berdasarkan penelitian sejumlah ilmuwan, Moko bekerjsama dibentuk di Gresik lantas dibawa oleh orang-orang Bugis ke wilayahnya untuk kemudian dibawa ke Nusa Tenggara sebagai barang dagangan.
Sedikit berbeda dari pemahaman Nekara, di tempat Manggarai Flores, Moko disebut dengan ‘gendang gelang’ atau ‘tambur’. Umumnya, Moko ini cuma dimiliki oleh kepala suku yang kemudian diturunkan terhadap anak lelakinya.
Sedangkan di Pulau Jawa, Moko disebut dengan ‘tamra’ atau ‘tambra’. Beralih ke Pulau Roti, Moko ini disebut dengan ‘Moko Malai’ yang mempunyai arti pulau besar dari Malai atau Malaya. Lalu ada ‘Tifa Guntur’ istilah Moko dari Maluku. Dengan demikian, mampu disimpulkan bahwa persebaran dari Moko ini mencakup Pulau Alor, Jawa, Nusa Tenggara, Pulau Roti, Maluku, dan Flores.
: Inilah Perbedaan Kjokkenmoddinger dan Abris Sous Roche
Nekara paling besar di Indonesia ditemukan di Bali, tepatnya di dekat Manuaba daerah Pejeng Bali. Nah, Nekara ini disebut dengan Nekara Pejeng atau Bulan Pejeng yang mempunyai tinggi 1,98 meter dengan bidang pukul sebesar 1,60 meter. Saat ini, Nekara yeraenit disimpan di pusat penataran Sasih dan hingga dikala ini Nekara ini masih dianggap keramat oleh warga sekitar. Untuk lebih menguatkan dokumen ini, G. E. Rumpuis menyelenggarakan observasi terkait Nekara. Dimulai dari pemahaman Nekara dia kemudian melaporkan hasil penelitiannya.
Penelitian ini terjadi pada tahun 1704 meneliti Bulan Pejeng. Dari observasi lain pada tahun 1930, E. C. Barehewitz juga mengeluarkan hasil penelitiannya perihal Nekara dari Nusa Tenggara Timur. Sebelum muncul penelitian ini, A. B. Meyer telah menemukan beberapa Nekara dari Jawa, Salayar, Luang, Roti, dan Leti.
A. B. Meyer bersama W. Fox kemudian membandingkan temuan ini dengan Nekara yang ada di Asia Tenggara. Dari sana mampu disimpulkan bahwa persebaran Nekara perunggu berpusat di Khmer kemudian kemnyebar ke Asia Tenggara termasuk Indonesia. Selanjutnya ada penelitian yang dilakukan oleh R. P. Soejono yang menghasilkan benda-benda terbuat dari perunggu di Gilimanuk Bali dan Leuwi Liang di Bogor. Dari penampakan-penampakan Nekara ini, jadinya mampu disimpulkan bahwa pemahaman Nekara yaitu gendang besar yang dibuat dari perunggu. Terima kasih telah membaca di soalbelajar dan semoga postingan ini bisa menolong kamu.