26 Quotes Ustadz Abdul Somad, Pendakwah Inspiratif
Seorang
Ulama dan Pendakwah Islam di Indonesia yakni Ustadz h. Abdul Somad Batubara,
Lc., M.A., Ph.D., diketahui ramah masyarakat lazim dengan nama Ustadz Abdul Somad.
Kelahiran Sumatera Utara, pada 18 Mei 1977, ketika ini umurnya menginjak 42 an
tahun.
Sebagai seorang pendakwah ia dikenal alasannya adalah kelugasan dan kemampuannya dalam merangkai kata dalam berceramah, sehingga gampang dicerna dan dipahami banyak sekali kalangan penduduk . Ustadz Abdul Somad banyak mengulas persoalan masalah agama, lebih khusunya ilmu hadist, fiqh, juga perihal ilmu nasionalisme dan problem terkini yang menjadi perbincangan penduduk . Ustadz Abdul Somad diundang dengan nama UAS bagi golongan penduduk dan banyak jamaah.
Masa
Kecil UAS yang Banyak menimba Ilmu Agama
Masa kecilnya memang sudah di bumbui dengan banyak sekali ilmu agama, ia adalah keturunan dari ulama besar Kabupaten Batu Bara, Sumatera ialah Syaikh Abdurrahman. Ia berguru dari Sekolah Dasar AL-Washliyah Medan, dan melanjutkan ke jenjang MTS Mu’alimin. Setelahnya beliau masuk ke pondok Pesantren Darul Arafah Deli Serdang selama kurun waktu satu tahun. Sampai karenanya di tahun 1966 ia lulus dari tingkat Sekolah Menengan Atas di Madrasah Aliyah Nurul Falah di tempat Indragiri Hulu.
UAS sempat berkuliah di UIN Sultan Syarif Kasim Riau di antara tahun 1996-1998. Ia juga lolos tes beasiswa dan berkuliah di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, sejak pemerintah Mesir membuka program beasiswa untuk belajar di Mesir. Hingga diperolahnya gelar Lc-nya dalam abad waktu tiga tahun 10 bulan pertengahan tahun 2002. UAS terus melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2, di University Kebangsaan Malaysia, yang ketika itu hanya berkuliah selama dua semester saja.
Pendidikan
UAS S3 di Maroko
Hingga di
tahun 2004 lewat AMCI, dari Kerajaan Maroko, UAS terpilih dalam kuota
penerimaan orang ajaib di jalur beasiswa untuk menempuh pendidikan S2 sampai
S3 di Institut Darul – Hadist Al- Hassaniyah. Ia menuntaskan program S2
nya pada final tahun 2006, selama kala waktu satu tahun 11 bulan saja, serta
mendapatkan gelar D.E.S.A ( yaitu Diploma Studi Lanjutan).
Setelah menimba ilmu agama di banyak sekali pendidikan, UAS kembali ke Indonesia dan mengajar sebagai dosen bahasa arab dan tafsir hadist di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim sejak tahun 2009. Ia juga mengajar ilmu agama Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Azhar Yayasan Masmur. Kegiatan aktif lainya, ia yaitu anggota Komisi Pengkajian dan Keorganisasian, juga MUI Riau, dan Sekertaris Lembaga Bahstul Masa’il Nahdlatul Ulama (NU) di Provinsi Riau. Peran lainnya beliau menjadi anggota Badan Amil Zakat di Riau dari tahun 2009 sampai 2014.
UAS
senantiasa sibuk dengan aktivitas mengajar dan keorganisasian dalam agama.
Namun UAS juga menyempatkan diri untuk berdakwah lewat streaming, media, Youtube
utamanya, dari sana aneka macam yang menggemari ceramah nasihatnya dan
popular di banyak sekali golongan penduduk dari anak muda hingga sampaumur.
Lihat Juga : 20 Kutipan KH. Maimun
Zubair, Ulama Kharismatik Indonesia
Beragam
Buku telah diterbitkan
Beberapa
karya yang UAS terbitkan diantaranya, buku berjudul 37 Masalah Populer, 99
Pertanyaan Seputar Sholat, 33 Tanya Jawab Seputar Qurban, dan 30 Fatwa Seputar
Ramadhan.
Berbagai quotes
inspiratif Ustadz Abdul Somad bisa di simak disini, agar kita bisa
mengambil pelajaran dan maknanya…
“Ketika terasa diri ini hampa, tak ada apa-apa, bagai butiran abu di tengah samudera keagungan Allah. Saat itulah rahmat Allah turun meyentuh rasa yang dapat diwakili kata.”
– Ustadz Abdul Somad
“Air selalu mengalir, beliau tidak bisa ditahan. Ketika ia ditahan, maka beliau akan menjadi sebuah perlawanan yang besar. Air nampak lemah, ketika dia sedikit. tapi, ketika beliau telah berkumpul maka menjadi besar, beliau menjadi kekuatan yang luar biasa. Belajarlah dari air.”
– Ustadz Abdul Somad
“Ketika terasa diri ini hampa, tak ada apa-apa, bagai butiran abu di tengah samudera keagungan Allah. Saat itulah rahmat Allah turun meyentuh rasa yang mampu diwakili kata.”
– Ustadz Abdul Somad
“Berkawan karena harta, harta akan binasa. Berkawan karena kuasa, kuasa tak akan usang, paling 5 tahun jika tak di tangkap KPK. Tapi, bila berkawan alasannya adalah Allah maka akan awet baka.”
– Ustadz Abdul Somad
“Dunia ini hanya setetes air. Kalau kamu tak mampu jangan sedih, alasannya adalah yang kau tak mampu cuma setetes. Dan jikalau kamu mampu, jangan gembira, karena yang kau dapat cuma setetes.”
– Ustadz Abdul Somad
“Wujud syukur yang sederhana ialah mengucap syukur “Alhamdulillaahirobbil ‘aalamiin. Segala puji hanya bagi Allah” . Namun bahwasanya Hakikat dari Rasa Syukur itu adalah menentukan setiap tarikkan nafas kita selalu dalam “ketaatan” terhadap Allah Ta’ala.”
– Ustadz Abdul Somad
“Kalau engkau sudah menikah, maka pandanglah saudaramu yang belum menikah, maka akan timbul rasa syukur.”
– Ustadz Abdul Somad
“Bahagia itu terletak pada syukur. Siapa yang bersyukur kepada Allah, maka dialah orang yang paling bahagia.”
– Ustadz Abdul Somad
“Apapun yang terjadi, Islam akan tetap ditolong Allah. Yang menjadi dilema ialah, apa yang telah dan akan kita lakukan untuk Islam, demi untuk menolong diri kita di dunia dan darul baka nanti? Jangan jawab dengan lidah, alasannya adalah pengecap terlalu gampang untuk berkata-kata. Tapi, jawablah dengan perbuatan.”
– Ustadz Abdul Somad
“Hidup ini mirip perahu di lautan. Di atas ada ombak kencang yang akan menghadang. Dari bawah ada watu karang yang besar. Tak ada yang bisa menguatkan hidup ini, kecuali Allah Ta’ala.”
– Ustadz Abdul Somad
Lihat Juga : 18 Petuah
KH. Hasyim Asy’ari, Pendiri Nahdlatul Ulama
“Jangan batasi ibadah cuma saat di Masjid. Ada yang menilai bersedekah itu hanya ketika duduk di Masjid, sholat, dzikir dan membaca Al-Alquran. Jangan lupa, melakukan pekerjaan dari jam 8 pagi hingga 4 sore, ditambah lagi jika lembur itu juga adalah amal. Karena, melakukan pekerjaan mencari nafkah yang halal untuk keluarga di rumah yaitu ibadah, bernilai pahala di hadapan Allah Ta’ala. Maka, kalau dipahami bahwa bekerja ialah amal ibadah, tidak akan ada pegawai yang main “game on-line” dikala jam kantor, tidak akan ada penjualyang memainkan timbangan, tidak akan ada karyawan yang curang dalam laporan tugasnya.”
– Ustadz Abdul Somad
“Jika kau masih hidup bersyukurlah masih melaksanakan amal sholeh. Jika kau mati tetap bersyukurlah, setidaknya dosamu tidak semakin bertambah.”
– Ustadz Abdul Somad
“Kebahagiaan seorang guru adalah saat menyaksikan muridnya berhasil dunia dan alam baka.”
– Ustadz Abdul Somad
“Ketika engkau susah di dunia ini. Sabarlah, sebab dia cuma sementara. Ketika engkau diberi kesenangan di dunia ini jangan gembira dan arogan sebab ia juga cuma sementara.”
– Ustadz Abdul Somad
“Kalau dengan memiliki motor dan kendaraan beroda empat bertambah ketaatan kita kepada Allah, maka itu adalah rezeki. Tapi jikalau dengan kendaraan itu menjauhkan diri dari Allah, dipakai untuk pergi ke tempat maksiat, maka itu adalah laknat dan azab. Hati-hati.”
– Ustadz Abdul Somad
“Kita tidak perlu satu organisasi, satu sekolah ataupun satu guru, kita beteman di satu titik, mukhlisinnalahuddin. Praktis-mudahan titik itulah yang mempertemukan kita.”
– Ustadz Abdul Somad
“Hari ini kita boleh kalah dalam segala hal, tetapi tanamkan pada anak anak kita bahwa 10 atau 20 tahun lagi mereka akan memimpin negeri ini dengan cara yang Allah ridhoi.”
– Ustadz Abdul Somad
“Jika mencari mitra tak bercacat, selamanya kita tak kan berkawan. Jika mencari pasangan yang tepat, selamanya kita tak kan berpasangan.”
– Ustadz Abdul Somad
“Jika tidak berubah Mungkin Anda akan musnah.”
– Ustadz Abdul Somad
“Jika engkau kehilangan harta, engkau tidak kehilangan apa-apa. Jika engkau kehilangan kesehatan, engkau sudah kehilangan sebagian dari sesuatu. Jika engkau kehilangan akhlaq, maka engkau telah kehilangan segalanya. (Sayyidina Ali ibn Abi Thalib ra)”
– Ustadz Abdul Somad
“Orang yang paling buruk perangainya; bila beliau murka padamu, dia lupakan semua kebaikanmu. Ia sebarkan rahasiamu, dia lupakan kedekatanmu. Ia berkata buruk tentangmu, padahal engkau tidak melakukannya.”
– Ustadz Abdul Somad
“Ikhlas itu diam-diam antara Allah dan hamba-Nya. Tidak dimengerti malaikat untuk ditulis. Tidak pula dimengerti setan untuk dirusak. Tidak diketahui nafsu untuk digoda”. (Imam al-Junaid)”
– Ustadz Abdul Somad
Lihat Juga : 110 Kutipan Bijak Ali bin Abi Thalib, Kehidupan, Sahabat, dll
“Ketika terasa diri ini hampa, tak ada apa-apa, bagai butiran abu di tengah samudera keagungan Allah. Saat itulah rahmat Allah turun meyentuh rasa yang dapat diwakili kata.”
– Ustadz Abdul Somad
“Dunia ini cuma setetes air. Kalau kamu tak mampu jangan sedih, sebab yang kamu tak dapat cuma setetes. Dan jika kau dapat, jangan gembira, karena yang kamu mampu hanya setetes.”
– Ustadz Abdul Somad
“Syukurilah semua yang diberikan Alllah SWT. Jika kamu masih hidup bersyukurlah masih melaksanakan amal saleh. Jika kau mati tetap bersyukurlah, setidaknya dosamu tidak makin bertambah.”
– Ustadz Abdul Somad
NOTE: Kutipan
diambil dari bermacam-macam sumber.