-->

Sosialisasi Gerakan Relawan Covid-19 Nasional Kemdikbud (Recon): 31 Hari Tantangan #Siapadaptasi - Kingramli.Com


, Jakarta – Relawan Covid-19 Nasional (RECON) terbuat oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) , bareng dengan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) dan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) menjajal untuk memaksimalkan dampak aktivitas RECON terhadap penduduk umum. Seperti yang diketahui bahwa Pandemi Covid-19 ialah musuh kita bareng dan Edukasi Kesehatan sungguh berperan besar dalam memutus rantai penularan Covid-19.

Edukasi kesehatan yang bersifat daring telah banyak kita temui di penduduk , dengan menggunakan ponsel pintar atau gawai , kita sanggup mengakses materi edukasi kesehatan tersebut. Namun sektor daring tidak sanggup bangun sendiri , mesti disokong juga oleh edukasi yang bersifat luar jaringan (luring). Dengan adanya edukasi secara daring dan luring lapisan penduduk yang terpapar dengan edukasi kesehatan akan kian banyak.

RECON Kemdikbud meluncurkan Gerakan 31 Hari Tantangan Siap Adaptasi yang ialah kelanjutan dari aktivitas Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Daring yang dijalankan oleh RECON sejak bulan April 2020. Sosialisasi peluncuran aktivitas ini dilaksanakan secara daring pada Kamis (30/7) , lewat kanal Youtube Ditjen Dikti.

Sosialisasi ini didatangi oleh Prof. drh. Aris Junaidi , Ph.D selaku Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Ditjen Dikti; Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani , M.P selaku Sekretaris Ditjen Dikti; Prof. Dr. dr. Budu , Sp.M(K) , Ph.D , M.Med.Ed selaku Ketua AIPKI; Dra. Eny Supartini , MM selaku perwakilan dari Kesiapsiagaan Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB); Andre Rahadian SH. , LL.M , M.Sc selaku Ketua Koordinator Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19; Nauval Fariz Damas selaku Sekretaris Jenderal ISMKI dan para relawan RECON.

Aris dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa mahasiswa selaku biro pergantian dan generasi solutif dibutuhkan sanggup menjadi pencetus Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) untuk masyarakat. Kolaborasi mahasiswa , sekolah tinggi tinggi , pemerintah daerah dan stakeholders yang lain dengan penduduk untuk disiplin menerapkan AKB yakni kunci kesuksesan menekan laju pandemi dan memajukan kesehatan masyarakat.

Selain itu sosialisasi kali ini dr. Reisa Brotoasmoro selaku Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 juga menampilkan sambutan secara tidak eksklusif lewat rekaman video. Lewat video kata sambutannya dirinya menampilkan semangat terhadap para relawan dan mengajak biar sanggup bergerak gotong royong melawan Covid-19.

Sementara itu Sesditjen Dikti Paristiyanti menyampaikan bahwa gerakan ini melibatkan 15.000 relawan yang memiliki beragam latar belakang , ada yang ialah mahasiswa aktivitas studi kesehatan dan non kesehatan , tenaga medis profesional , dan juga penduduk biasa yang peduli terhadap kesehatan penduduk Indonesia.

“31 Hari Tantangan Siap Adaptasi menggerakan 15.000 relawan untuk mengerjakan edukasi secara daring dan luring dimulai dengan orang-orang terdekat disekitar para relawan , menyerupai anggota keluarga , tetangga , pengelola tempat ibadah , dan lain-lain ,” tuturnya.

Relawan yang mengerjakan edukasi kesehatan secara luring mesti tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku , menyerupai menggunakan masker kain , mempertahankan jarak 2 meter , dan lain-lain. Hal ini berencana untuk mempertahankan keamanan para relawan yang bertugas.

Program Gerakan 31 Hari Tantangan Siap Adaptasi tidak hanya dikhususkan untuk para relawan RECON yang telah terdaftar , tetapi penduduk biasa juga sanggup ikut berpartisipasi. Program ini ingin mengajak seluruh penduduk untuk sanggup ikut serta menjadi edukator bagi sesama.

Harapannya dengan diadakan Gerakan 31 Hari Tantangan Siap Adaptasi , kian banyak penduduk Indonesia yang menjadi lebih sadar akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan dan siap menyesuaikan diri di masa pandemi COVID-19.

Aksi yang dijalankan dalam Gerakan 31 Hari Tantangan Siap Adaptasi bersifat bottom to top , artinya para relawan menjadi garda terdepan dan ujung tombak dalam sumbangan edukasi di masyarakat. Harapannya para relawan sanggup menjadi sobat diskusi dan biro edukasi bagi penduduk Indonesia.

“Modal para relawan dalam mengerjakan aktivitas edukasi yakni hati yang nrimo dan semangat untuk menolong sesama. Disaat masa pandemi ini , gotong royong secara sukarela ialah kunci biar kita bareng sanggup melalui masa pandemi Covid-19 ini ,” ujar Hashfi selaku koordinator relawan Gerakan 31 Hari Tantangan Siap Adaptasi.

Bagi penduduk yang ingin mengerjakan skrining berdikari dan pendampingan kesehatan dari RECON silahkan kanal relawan.kemdikbud.go.id.
(AF/KV/AP/YH/DZI/FH/DH/NH)

Humas Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Tim RECON
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

sumber : http://dikti.kemdikbud.go.id

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel