-->

Konsep Kampus Merdeka Sinergikan Keperluan Perguruan Tinggi Tinggi Dan Industri - Kingramli.Com


, Jakarta - Nizam menerangkan revolusi industri menghasilkan disrupsi pada dunia kerja. Hal ini dilihat dari aneka macam lapangan pekerjaan yang hilang tetapi timbul lapangan pekerjaan gres yang bahkan kita belum tahu bentuk konkretnya akan menyerupai apa. “Revolusi Industri menghasilkan aneka macam pekerjaan hilang tergantikan oleh mesin-mesin cerdas. Sehingga konsentrasi kita bareng selaku tenaga pendidik untuk menyiapkan mahasiswa pada kondisi di masa yang mau tiba ,” tuturnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Nizam , Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi pada webinar bernuansa “Kerjasama Academic , Business , and Government (ABG) dalam Mewujudkan Kampus Merdeka” yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni ITB Sumatera Utara , Sabtu (15/8).

Menurut Nizam , kurikulum terbuat oleh perguruan tinggi tinggi ada yang belum sejalan dengan kompetensi yang diperlukan oleh industri. Sehingga timbul broken link antara industri dan perguruan tinggi tinggi. Inilah kemudian yang menghasilkan perorangan learning pada revolusi pendidikan menjadi sebuah keperluan dengan konsentrasi pada student centered learning.

“Industri mungkin merasa selama ini lulusan perguruan tinggi tinggi tidak sejalan dengan kompetensi yang diperlukan , sehingga timbul broken link dalam rantai pendidikan yang ada. Kemudian timbul perorangan learning pada revolusi pendidikan yang sekarang menjadi kebutuhan. Jika perguruan tinggi tinggi ada cuma untuk wawasan semata , mahasiswa sekarang sanggup mencari di aneka macam sumber online yang tersebar luas. Sehingga pada balasannya tugas Perguruan Tinggi akan hilang. Konsep student centered learning menghasilkan dosen sanggup konsentrasi pada mahasiswa yang memiliki garis tangannya masing-masing ,” papar Nizam.

Pembentukan kesibukan studi gres yang mendukung keperluan kerja juga selaku langkah pertama yang baik. Nizam mencontohkan dengan pengerjaan kesibukan studi berkonsentrasi pada sawit , bakau , kakao , bahkan artificial intelligence akan sesuai dengan keperluan dunia kerja dimasa yang mau datang. disamping itu juga salah satu kesibukan Kampus Merdeka merupakan hak mencar ilmu tiga semester di luar kesibukan studi dinilai sungguh sesuai untuk menyediakan pencerahan terhadap mahasiswa terkait dunia kerja yang sesungguhnya.

“Hak mencar ilmu di luar kesibukan studi , menyerupai halnya dilapangan , sungguh menolong mahasiswa dalam kesanggupan analisis dan solusi perkara yang lebih nyata dan positif dibandingkan mencar ilmu di kelas lewat bahan yang dipaparkan dosen. Selain itu juga pembelajaran ini akan terhitung SKS sebab mahasiswa sanggup pembelajaran softskill juga hardskill sekaligus. Tentu dalam pelaksanaan tetap dengan tutorial dosen. Pada balasannya , baik mahasiswa , perguruan tinggi tinggi , maupun industri akan sama-sama mendapatkan faedah ,” terang Nizam.

Di tamat webinar , Nizam berpesan mudah-mudahan semangat serempak dalam menyukseskan pendidikan Indonesia mesti terus dilakukan.

“Semangat serempak dalam menyukseskan pendidikan mesti terus digelorakan. Layaknya panjat pinang dalam persaingan 17 Agustusan dimana orang-orang saling menolong untuk mendapatkan keberhasilan bareng ,” pesan Nizam.
(YH/RMB/DZI/FH/DH/NH)

Humas Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

http://dikti.kemdikbud.go.id

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel