-->

Peninggalan Kerajaan Demak Yang Masih Ada Saat Ini.

–  Peninggalan Kerajaan Demak yang Masih Ada Hingga Saat Ini. Kerajaan Demak yang berada di Jawa Tengah ialah kerajaan besar. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah yang bergelar Sultan Alam Akbar al Fatah. Masa pemerintahan Raden Patah dari tahun 1.500 hingga 1.518 yang kemudian digantikan oleh Adipati Unus. Armada bahari yang dibangun oleh Raden Patah sangat berpengaruh sehingga Kerajaan Demak menjadi besar.


Pada kurun Kerajaan Demak ada banyak sekali bangunan yang masih mampu bertahan hingga dikala ini. Bahkan keasliannya masih mampu terlihat sampai sekarang. Jika ingin menyaksikan peninggalan kerajaan Demak mampu mendatangi ke Masjid Agung Demak. Masjid ini masih bangun kuat hingga ketika ini dan masih dipakai untuk beribadah. Namun kini juga dimanfaatkan selaku tempat wisata religi.


Peninggalan dari Kerajaan Demak sering membuat terkagum-takjub. Pada dikala itu belum ada teknologi yang canggih seperti di jaman ini. Namun dari peninggalan tersebut dapat tampakkeampuhan dari wali yang terpilih. Berikut ini peninggalan dari Kerajaan Demak menciptakan kagum.



Masjid Agung Demak


Masjid yang sudah berusia 6 kala ini bangkit pada tahun 1479 M. Masjid ini menjadi sentra syiar agama Islam di saat itu bahkan sampai ketika ini masih menjadi sentra keagamaan. Arsitekturnya menggambarkan hubungan antara kebudayaan Jawa dan Islam. Sebanyak 128 soko menyangga bangunan masjid dengan 4 soko utama. Keistimewaan soko utama tersebut adalah berskala sungguh besar.


Soko Tatal atau Soko Guru


Soko tatal ini ialah penyangga dari Masjid Agung Demak. Bahannya terbuat dari kayu dengan ukuran besar. Soko tatal atau soko guru sebagai peninggalan Kerajaan Demak dibentuk oleh Sunan Kalijaga pada saat pembangunan masjid.


: Sejarah Dan Letak Geografis Kerajaan Singosari


Pintu Bledek


Pintu Bledek disebut juga sebagai Pintu Petir yang dibuat oleh Ki Ageng Selo pada tahun 1466. Menurut ceritanya, Pintu Bledek dibentuk dari tangkapan petir oleh Ki Ageng Selo dikala berada di tengah sawah. Kemudian pintu ini dibawa pulang oleh Raden Patah. Pintu Bledek dikala ini diletakkan di dalam museum di area Masjid Agung Demak untuk menangkal kerusakan. Pintu dengan pahatan yang unik ini dahulu dipakai selaku gerbang utama masuk masjid.


Serambi Majapahit


8 tiang pendopo di serambi Masjid Agung Demak sesungguhnya ialah peninggalan dari Kerajaan Majapahit yang dibawa oleh Adipati Unus ke Demak. Peninggalan Kerajaan Demak tersebut masih mampu disaksikan hingga sekarang ini.


Piring Campa


Piring porselen atau piring Campa ialah kado dari ibu Raden Patah yang berjulukan Putri Campa. Piring Campa ini sekarang dapat dilihat menempel selaku interior di dinding Masjid Agung Demak. Jika dihitung jumlahnya ada 65 buah.


Kentongan dan Bedug


Saat waktu sholat tiba maka kentongan dan bedug akan dibunyikan dengan cara dipukul. Kedua benda peninggalan yang berupa tapal kuda ini didapatkan di Masjid Agung Demak dan masih mampu disaksikan.


Maksurah


Ketika memasuki Masjid Agung Demak akan tampakbeberapa ukiran kaligrafi yang menghiasi interiornya. Maksurah dibuat di kurun kekuasaan Adipati Demak yakni AryoPurbaningrat di tahun 1866. Kaligrafi maksurah melambangkan perihal keesaan Allah.


Mihrab


Mihrab atau tempat imam peninggalan dari Kerajaan Demak merupakan peleburan antara kebudayaan Islam dan Jawa. Mihrab yang ada di Masjid Agung Demak ini bergambar hewan bulus atau semacam kura-kura prasasti Condro Sengkolo.


Peninggalan Kerajaan Demak masih dapat disaksikan sampai sekarang ini di Masjid Agung Demak. Akultrurasi antara kebudayaan Islam dan Jawa sungguh kentara disini. Peninggalan tersebut bercerita banyak perihal perjalanan kejayaan dan penyebaran agama Islam di Jawa. Terima kasih telah membaca di soalbelajar dan supaya postingan ini bisa membantu kau.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel