Pengertian,Contoh Soal Dan Aturan Biloks
– Pengertian, Contoh Soal dan Aturan Biloks. Bilangan oksidasi atau lebih dikenal biloks merupakan jumlah elektron yang diterima dan dilepas dalam pembentukan suatu molekul, senyawa atau ion. Tanda aktual dan negatif menjadi nilai pada bilangan ini, yang lalu disebut biloks (b.o).
Perlu dimengerti, terdapat beberapa atom yang cuma memiliki satu bilangan oksidasi saja. Namun, atom yang mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi pun jauh lebih banyak. Anda terlebih dahulu harus mengenali nilai sebuah bilangan oksidasi atom komponen lain yang memiliki sifat biasa , jikalau ingin memperoleh nilai dari bilangan atom pada sebuah senyawa atau molekul.
Daftar Isi
Ketentuan dan aturan biloks dalam memilih bilangan oksidasi:
- Bilangan oksidasi yang mempunyai nilai nol merupakan biloks unsur bebas pada bentuk monoatomik, diamotik, triatomik, tetraatomik. Beberapa misalnya yaitu: Fe, C, H2, C12, S8, O2, F2, dan P4.
- Atom F memiliki bilangan oksidasi -1.
- Atom logam yang memiliki bilangan oksidasi aktual (pasti) memiliki harga yang serupa, sesuai pada nomor golongannya. Harga ini tidak berlaku pada logam transisi yang memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu.
- Bilangan oksidasi dari Na, Li, Rb, K, dan Cs ialah +1.
- Bilangan oksidasi dari atom Ba, Be, Ca, Mg, Sr, dan Ra ialah +2.
- Berdasarkan aturan biloks, bilangan oksidasi atom Al memiliki yaitu +3.
- Atom H bilangan oksidasinya yakni +1+. Bilangan oksidasi ini tidak akan berlaku kalau berikatan pada bagian logam, atau bagian yang bilangan oksidasinya menjadi negatif (-1). Istilah lain dari senyawa atom H pada bagian logam ini ialah senyawa hidrida.
- Bilangan oksidasi atom O ialah -2. Bilangan oksidasi ini tidak berlaku kalau berikatan pada pada senyawa superoksida dan peroksida atau atom F. Menurut hukum biloks, bilangan oksidasi dari atom O adalah +2 pada OF2. Sedangkan di dalam senyawa peroksida mirip H2O2, bernilai -1.
- Atom-atom penyusun ion mempunyai jumlah bilangan oksidasi yang sama dengan muatan ion itu sendiri.
- Jumlah bilangan oksidasi dari unsur yang terdapat dalam pembentuk senyawa netral yaitu nol.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, untuk menentukan bilangan oksidasi, perlu dilaksanakan pengertian mengenai aturan biloks. Aturan bilangan oksidasi ini akan diulas pada pembahasan berikut ini.
: Mengenal Reaksi Autoredoks yang Jarang Anda Ketahui
Unsur Bebas yang Berbentuk Atom atau Molekul Unsur Bernilai 0
Unsur bebas berbentuk atom:
- Bilangan oksidasi C pada C bernilai = 0
- Bilangan oksidasi Ca pada Ca bernilai = 0
- Bilangan oksidasi Cu pada Cu bernilai = 0
- Bilangan oksidasi Na pada Na bernilai = 0
- Bilangan oksidasi Fe pada Fe bernilai = 0
- Bilangan oksidasi Al pada Al bernilai = 0
- Bilangan oksidasi Ne dalam Ne bernilai = 0
Aturan biloks dari unsur bebas berupa molekul:
- Bilangan oksidasi H pada H2 bernilai = 0
- Bilangan oksidasi O pada O2 bernilai = 0
- Bilangan oksidasi Cl dalam Cl2 bernilai = 0
- Bilangan oksidasi P dalam P4 bernilai = 0
- Bilangan oksidasi S dalam S8 bernilai = 0
Bilangan Oksidasi Berupa Logam Dalam Senyawa Selalu Bernilai Positif
- Pada komponen logam golongan 1 atau tata cara usang gololngan .IA mirip Li, Na, K, Rb, Cs, Fr memiliki bilangan oksidasi +1.
- Bilangan oksidasi K dalam KNO3, KCl, atau K2SO4 bernilai +1
- Aturan biloks pada bagian logam kalangan 2 (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra) memiliki bilangan oksidasi +2.
- Bilangan oksidasi komponen Mg dalam MgCl2, MgO, atau MgSO4 yakni +2.
- Untuk bilangan oksidasi dalam unsur logam selain yang disebutkan ialah:
- Unsur Ag bernilai = +1
- Unsur Cu bernilai = +1 dan +2
- Unsur Hg bernilai = +1 dan +2
- Unsur Au bernilai = +1 dan +3
- Unsur Fe bernilai = +2 dan +3
Bilangan Oksidasi Ion Poliatom dan Monoatom Selalu Sama Dengan Muatan Ion yang Terkandung di Dalamnya
- Ion monoatom (Na+, Ca2+, Al3+, Cl-, dan 02-) mempunyai bilangan oksidasi berurutan +1,+2, +3, -1 dan -2.
- Ion poliatom (NH4+, SO42-, PO43-) mempunyai bilangan oksidasi berurutan +1,-2, dan -3.
Bilangan Oksidasi Unsur Golongan VIA
Aturan biloks pada bagian kelompok VIA yang terdapat dalam senyawa biner mempunyai nilai -2 dan -1, tergantung bagian yang terkandungnya. Unsur yang berlaku dalam hukum ini yaitu komponen S dalam Na2S dan MgS (bernilai = -2) dan komponen Cl dalam NaCl, KCl, MgCl2, dan FeCl3 bernilai = -1.
Bilangan Oksidasi Unsur H Dalam Senyawanya Bernilai +1
Aturan ini tidak berlaku pada biloks hidrida atau senyawa hydrogen dengan logam yang bernilai -1. Alasannya ialah alasannya pada senyawa hydrogen terbentuk dari ion hidrida itu sendiri. Bilangan oksidasi ion mirip hidrida ini sama mirip muatan ion-nya, ialah bernilai -1. Aturan biloks ini diterapkan pada dua komponen H dalam H2O, HCl, H2S, dan NH3 ( bernilai = +1), dan bagian H dalam NaH, CaH2, dan AlH3 (bernilai = -1).
Bilangan Oksidasi Unsur O Dalam Senyawanya Bernilai -2
Aturan ini tidak berlaku jikalau:
- Bilangan oksidasi senyawa biner dalam F, bernilai +2.
- Bilangan oksidasi senyawa peroksida, bernilai -1.
- Bilangan oksidasi senyawa superoksida, bernilai -½ .
- Bilangan oksidasi komponen O mempunyai nilai -2 dalam H2O, KOH, H2SO4 dan Na3PO4
Jumlah Bilangan Oksidasi Pada Unsur Senyawa Adalah 0 (Nol)
Aturan biloks ini mampu disimpulkan bahwa jumlah bilangan oksidasi pada komponen pembentuk ion atau senyawa poliatom, sama dengan muatan ion poliatom itu sendiri.
Itulah 7 hukum yang mesti dimengerti dalam memilih biloks. Untuk lebih memahaminya lagi, amati acuan soal berikut ini.
– Tentukan bilangan oksidasi atom bagian yang dicetak tebal pada senyawa dibawah ini:
• N2O5
• MnO4-
• Cr2O72-
• Na2S2O7
• Al2(SO4)3
Jawab:
Biloks akan diputuskan, contohnya x:
• Muatan N2O5 adalah (2 x biloks N) + (5 x biloks O)
0 = (2x (x)) + (5 x (-2))
0 = 2x – 10
x = +5
Bilangan oksidasi atom N pada senyawa N2O5 yaitu +5
• Muatan MnO4- adalah (1 x biloks Mn) + (4 x biloks O)
-1 yaitu (1 x (x)) + (4 x (-2))
-1 ialah x – 8
x yakni +7
Bilangan oksidasi atom Mn pada senyawa MnO4- yakni +7
• Muatan Al2(SO4)3 = (2 x biloks Al) + (3 x biloks S) + (12 x biloks O), selaku berikut:
0 = (2 x (+3)) + (3 x (x)) + (12 x (-2))
0 = 6 + 3x -24
x = +6
Bilangan oksidasi atom S pada senyawa Al2(SO4)3 adalah +6.
Demikianlah pembahasan mengenai pemahaman, contoh soal dan hukum biloks (bilangan oksidasi). Semoga pembahasan ini dapat dengan mudah dimengerti. Terima kasih telah membaca di soalbelajar dan supaya artikel ini mampu membantu kau.