70 Quotes Ustadz Salim A. Fillah, Penulis Buku Islami
Salim A. Fillah, mungkin kalau anda mendengar nama tersebut niscaya tidak aneh lagi bukan? Seorang pria yang lahir di Yogyakarta pada tanggal 24 Maret 1984 silam.
Salim
A. Fillah ialah seorang ustadz
dan juga seorang penulis buku islami
dari Yogyakarta, Indonesia. Beliau lebih diketahui luas semenjak mempublikasikan sebuah buku yang berjudul “Nikmatnya pacaran sehabis akad nikah”
tahun 2003.
Selain
menjadi seorang penulis buku islami, Ustadz Salim A. Fillah juga merupakan penggiat Masjid Jogokariyan Yogyakarta.
Perlu
anda ketahui, ketertarikan ia kepada buku memanglah telah ada semenjak
kecil. Sejak itu membaca & menulis sudah menjadi kebiasaan sehari – hari
dia.
Dan hal
tersebut beliau mulai menekuninya ketika menempuh pendidikan di Sekolah Menengan Atas Contohnya
Yogyakarta.
Ketertarikan Menulis
Perjalanan Ustadz Salim A. Fillah masuk ke dunia menulis dimulai semenjak ia masih kecil, atau lebih tepatnya dikala dia kelas 5 Sekolah Dasar.
Pada
dikala itu, Ibunya mengajak ia ke sebuah toko buku di permulaan tahun aliran. Dan
pastinya dengan tujuan untuk membeli buku pelajaran dan alat tulis
sebagaimana mestinya.
Namun saat ibunya ada keperluan lain, ibunya meninggalkan dia sendiran di toko buku dengan duit untuk berbelanja semua kebutuhan.
Lalu ketika ibunya kembali, hanya mampu terkejut. Bagaimana tidak, buku yang dia beli sama sekali tidak berhubungan dengan anak kelas 5. Saat itu buku yang dibeli yaitu buku sejarah, biografi tokoh, filsafat dan psikologi.
Selepas
Sekolah Menengah Pertama berlalu, Salim A. Fillah mulai berani menyusun kata – kata. Banyak yang
bilang, kalimat – kalimat yang beliau
tulis unik tetapi tidak baku. Barulah ada seorang guru Sekolah Menengan Atas yang menasihati
beliau saat itu.
Guru
tersebut melontarkan sebuah kalimat yang berarti. Yakni Bahasa itu kesepakatan yang artinya “bila penyampai dan akseptor sudah memahaminya, maka bahasa itu baik dan
benar”.
Saat
era SMA, berbagai kompetisi kepenulisan yang dia ikuti. Di antaranya
yakni kontes karya tulis ilmiah, penulisan postingan lepas, esai, cerpen dan
yang lain.
Beliau pun juga menjajal beberapa goresan pena untuk dikirimkan ke media. Seperti halnya postingan – artikel lepas, opini, puisi, cerpen. Beberapa tahun berlalu, hingga beliau mendirikan Penerbit Pro-U Media.
Lalu tujuan
didirikannya Pro-U Media tersebut tidak
cuma untuk mempublikasikan buku saja, melainkan menerbitkan impian akan kebangkitan islam.
Lihat Juga : 85 Quotes Ustadz Yusuf Mansur, Pedakwah & PengBisnis
Kaya Keberkahan
Dari
perjalanan menulis Ustadz Salim A. Fillah selama bertahun-tahun tersebut. Beliau
menyadari, bahwa tidak ada kedala
mempunyai arti kecuali apa yang ada di dalam jiwa kita.
Dan
jika dia mengenang kembali peristiwa – peristiwa yang lalu, hambatan untuk
menulis sendiri bukan terletak di akomodasi, tetapi dalam jiwa kita.
Beliau
berkata “Dengan menulis aku mampu
menyapa ribuan insan tak sekadar sapa namun sapaan dakwah, Dengan menulis
beliau dapat merekam jejak – jejak pengertian dia dan dengan menulis juga
saya mampu bersilahturahim ke pelosok negeri ini”.
Lihat Juga : 23Quotes Ustadz Adi Hidayat, Pendakwah
Cerdas
Kata Bijak Ustadz Salim A. Fillah
Dengan
suatu karya penulisan Ustadz Salim A.
Fillah, dia mampu memberi ide banyak orang tak terkecuali penulis
sendiri. Banyak perlajaran yang dapat kita ambil dari perjalanan hidup dia.
Dan
berikut ini kata – kata bijak Ustadz
Salim A. Fillah yang mampu anda jadikan referensi atau ide dalam
mencapai berbagai hal …
“Jika kamu merasa wangi, periksa ikhlasmu, mungkin itu asap dari amal shalihmu yang hangus dibakar riya”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Pernikahan ialah ta’aruf sepanjang waktu”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Dalam islam tidak ada istilah ijab kabul dini dan telat menikah, semua yakni takdir ilahi yang telah dituliskan berjuta-juta tahun yang kemudian”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Aku bukan tak tabah, cuma tak ingin menunggu. Karena berani memutuskan yakni juga keteguhan. Karena seringkali penantian membuka pintu-pintu syaithan”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Di antara undangan nan paling berhak dipenuhi, usul ijab kabul. Moga Allah kurniakan daya dan kekuatan pada kami tuk menghadiri”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Menikah itu sekarang hanya sekedar keraguan ikhwan dan penantian akhwat”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Keputusan yang salah dari suatu musyawarah, jauh lebih baik ketimbang pendapat pribadi, betapapun benarnya”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Sudut pandang yang tak bisa kita pahami tanpa ketelitian telaah saudara”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Kisah terbaik ialah cerita yang berliku-liku. Cerita terbaik ialah hidup yang berwarna-warni”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Selama perjalanan menuju akad nikah, tak ada bekal yang lebih penting untuk engkau rencanakan melebehi niat dan ilmu”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Bahkan walau ingin membalas, saya tak kuasa. Sebab aku tidak mempunyai kata-kata keji dan nista”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Menikah bukan mencari senang, tetapi untuk beribadah. Bahagia hanyalah makmum dari ibadah dan berkah dalam suatu ijab kabul”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Bahwa kalau bahagia dijadikan tema utama kehidupan, kita bisa kehilangan ia sesudah kematian”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Banyak lezat tak kita minta, Allah tak alpa memberinya. Dengan berdoa, lebih lagi karuniaNya. Jika yang ada disyukuri, Dia kan menambahnya”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
Lihat Juga : 17 Quotes
Sudono Salim, Pendiri Salim Group
“Jika kamu merasa tinggi, periksa batinmu. Mungkin dia sedang terbang kehilangan pajakan”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Duhai yang mengakibatkan istighfar bagian dari hidangan sahurnya, airmata taubatmu lebih berkilau dari butir-butir permata”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Di antara lezat untuk si mukmin, adanya pendengki. Ia tunjukkan khilaf, memerinci yang mesti diperbaiki, menadah dosa, menghibahkan pahala”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Hanya mengingatkan kembali kepada diri ini: jika kau merasa besar, periksa hatimu. Mungkin beliau sedang jerawat”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Jodoh tetap misteri. Syukuri ketidak tahuan itu denga menyiapkan dan mengupayakan yang terbaik menuju ijab kabul suci di dunia nan fana”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Tersyukuri, dikala kebaikan nan besar dilihat samar dan kejelekan belum terbukti ditampilkan bertubi, jadilah makin khusyu’ diri dan rendah hati”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Ada banyak hal tampak yang mampu kita tertawakan. Tapi sangat lebih berbilang hal tak kasat yang sepantasnya kita tangisi”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Kita yang menjalani hidup dengan mengalir seperti air mungkin lupa bahwa air hanya mengalir ke kawasan yang lebih rendah”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Luhurkan kalimatmu, dan tak usah kau tinggikan bunyi. Hujanlah yang menumbuhkan kembang-kembang, bukan petir-guruhnya”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Orang suci, mempertahankan kesuciannya dengan pernikahan, mempertahankan pernikahannya dengan kesucian”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Allah, damaikan hati yang sedang menanti akad suci dengan doktrin, Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Bagi kesempurnaan akad nikah, yang diminta Fiqih bukan cuma kesamaan agama saja, melainkan juga yaitu kesetaraan dalam beragama”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Banyak pernikahan memiliki masalah bukan karena kurangnya cinta, melainkan kurangnya ilmu untuk mengasihi”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Bersabarlah, dalam syuraa, juga dalam dekapan ukhuwah”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Bukan sibuk pada siapa kita menikah, tetapi sibukkan agar keadaan keimanan kita baik menuju ijab kabul”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
Lihat Juga : 36 Quotes
Dahlan Iskan, Mantan Menteri BUMN
“Celakalah orang sebelumku yang tak pernah mengisahkan indahnya ijab kabul hingga akupun menangguhkan dan telat kesannya”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Dalam dekapan ukhuwah, kelembutan nurani menuntun kita untuk menjadi anak Adam sejati, memiliki kesalahan, mengakuinya, memperbaikinya, dan memaafkan sesama yang juga tak luput dari khilaf dan lupa”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Dalam gelora ‘amal shalih, Tak ada yang terlalu jelek tuk memulai hal baik. Tak ada yang terlalu baik tuk boleh berhenti dari berkebaikan”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Pernikahan yang diniatkan ibadah ialah ijab kabul yang berBisnis menjangkau ridho Allah”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Konsep Kufu dalam ijab kabul ditegakkan dengan tujuan menawarkan keamanan, kemaslahatan, dan kenyamanan dalam ijab kabul”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Pernikahan laksana semilir angin pagi, yang menyapa bening embun di rumpun-rumpun padi”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Yang kamu katakan tadi bahwasanya yaitu pujian, karena aslinya diriku lebih mengerikan”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Setiap kepulangan yaitu lezat, kecuali bagi yang khianat di perjalanan. Mari selalu bersetia, hingga kelak berjaya pulang ke surgaNya”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Aku heran ada pemuda mengeluhkan kefakiran, sedang Allah menjanjikan kecukupan dalam akad nikah”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Insan kalau terpelajar dan hati-hati, maka wara’nya menyibukkkan dari malu sesama. Seperti orang sakit dan terluka, tersibuk dari keluhan orang lain”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Jangan pernah menatap pernikahan sebagai buah yanag akan kita petik dan rehat yang mau kita kerjakan atas dakwah kita selama ini”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Jika hati senantiasa bermaksud baik, Allah kan pertemukan dengan hal yang bagus, orang-orang baik, daerah yang baik, dan potensi berbuat baik”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Jika kamu merasa suci, periksa jiwamu. Mungkin itu putihnya abses dari luka nurani”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Kadang kau mesti meneladani matahari. Ia cinta pada bumi, namun dia mengerti, mendekat pada sang kekasih justru membinasakan”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Karena hidup yaitu perjalanan ke pengadilan, mari perbanyak mengganti beban jadi bekal, penuntut jadi pembela”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
Lihat Juga : 90 Quotes
Bong Chandra, PengBisnis & Motivator
“Kecewa, keluh, marah, luka, lindapkan di ‘mondholan’ blangkon, tersenyumlah mensyukuri tabah, demi mempertahankan dan membuat tenteram perasaan sesama”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Kekhawatiran tak menjadikan bahayanya membengkak. Hanya dirimu yang mengerdil. Tenanglah, semata alasannya Allah bersamamu. Maka tugasmu hanya berikhtiar. Dan di sana pahala nirwana menantimu”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Kita kadang merasa lebih benar, lebih baik, lebih tinggi, dan lebih suci dibanding mereka yang kita nasehati”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Prasangka baik bukanlah penghenti saling menasehati. Sebab cinta bukanlah penjamin mesra dunia, melainkan alasan, untuk bersama ke surga”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Seandainya hati kita higienis berkesucian, takkan pernah dia kenyang dan bosan terhadap Al-Alquran”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Lalu nurani-nurani terketuk kan bareng kami, menjaga kesucian dengan ijab kabul, membangun rumah tangga berkah, dan mewarisi pemakmuran bumi”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Maka setiap kali hati tumbuh rasa cinta dan ketertarikan, maka pertama kali yang di pikirkan logika yakni ijab kabul bukan lainnya!”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Mari segerakanlah akad nikah, sekaligus mari didikkan kedewasaan, dan mari tegakkan bakti setinggi-tingginya pada Ayah-Bunda”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Masih banyak orang shalih. Tetapi tak banyak antara mereka yang memperjuangkan keshalihan”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Sebab hidup ini ialah ibadah kepada Allah, maka peran kehambaan kita yakni mengemudi hati menujuNya”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Segala luka dan kecewa sepertinya kan malu dan meniada: saat kita insyafi bahwa Allah Yang Maha Mengatur tak pernah keliru, tak pernah aniaya”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Semua orang yang ada dalam hidup kita, masing-masingnya, bahkan yang paling menyakiti kita diminta untuk ada disana agar cahaya kita mampu menerangi jalan mereka”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Menjaga kesucian dengan ijab kabul, menjaga pernikahan denga kesucian, dalam menempatkan suatu cinta”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Mereka yang insyaallah bisa lewat kehidupan ijab kabul yang penuh tantangan ialah mereka yang berkonsentrasi pada “Why” & “How”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Meski cinta sudah datang, membawa sejuta bunga dalam hidup kita, pembuktiannya bukan dikala jatuh cinta. Tapi nanti, di ijab kabul”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
Lihat Juga : 21 Quotes Ki Hadjar Dewantara, Pelopor Pendidikan Nasional
“Nikmat berbuka, betapa tepat bagi yang sungguh berpuasa, juga ijab kabul yang suci sebelum akadnya, dan surga setelah berketaatan di dunia”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Orang menikah muda itu mampu merasakan era ijab kabul bau tanah, sedangkn orang mnikah agak tua tidak bisa mencicipi abad pernikahan muda”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Pernikahan kita mesti hadir selaku penguat kebajikan masyarakat, bukan beban atau komplemen derita”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Siapa yang mentaati kemarahannya, hilang-melayang tatakramanya”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Tiada yang patut kita khawatirkan ihwal cerahnya abad depan Islam kecuali soal diri kita, adakah Allah tolong dan ridhai turut menjuangkan?”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Tiap buruk sangka pada kerabat hanyalah tanda, bahwa kita membayangkan andai jadi dia, kita akan melakukan apa yang kita sangkakan padanya”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Pernikahan merupakan ikatan terdalam, terkuat dan terlanggeng yang memadu dua sosok, mencakup interaksi terluas antara dua pribadi”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Pernikahan untuk 1. Menjaga kesucian diri, 2.Mampu membangun ikatan, 3. Merasakan kecenderungan, 4. Merasakan ketentraman”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Semua penghirup nafas dunia akan merasai sedih, bingung, sakit, & kecewa. Yang paling mempunyai arti yaitu kalau tercekam alasannya adalah menyeru di jalanNya”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Siapa mengutamakan alam baka atas dunia, labalah di keduanya berbarengan. Siapa memprioritaskan dunia atas akhirat, rugilah di keduanya bersamaan”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Siapa yang cerah jiwanya oleh taqwa, jernih hatinya alasannya akidah, jelita akhlaqnya dengan kebajikan, niscaya disayang Allah dan para manusia”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Tinggalkan berlebihan dalam memandang, tertuntunlah menuju khusyu’. Tinggalkan berlebihan dalam bicara, terbimbinglah pada hikmah”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
“Bagi tiap perjalanan, sebaik-baik bekal yaitu taqwa, sebaik-baik kawan ialah ilmu, sebaik-baik oleh-oleh yakni akhlaq mulia”.
– Ustadz Sallim A. Fillah
NOTE: Kutipan diambil dari bermacam-macam sumber.