48 Quotes Imam Syafi’I, Mufti Besar Sunni Islam
Kali ini kita akan mengenal riwayat biografi tokoh muslim yang sangat berpengaruh dalam ilmu pengetahuannya terhadap umat insan di muka bumi. Yaitu salah satu dari tokoh Madzhab empat diantaranya yaitu Imam Maliki, Imam Hanafi, Imam Hambali, dan Imam Syafi’i.
Tokoh yang berpengaruh dengan dominan umat Islam di Indonesia salah satunya yaitu Muhammad bin Idris bin Abbas bin Utsman bin Syafi’ bin Saib bin Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Abdul Muthalib atau tokoh muslim Imam Syafi’i.
Beliaulah diketahui dalam bidang ilmu fiqh dan ilmu hadis. Lahir pada tahun 150 H ialah tahun yang bertepatan dengan meninggalnya dua ulama besar yakni, Imam Abu Hanafi sudah wafat di Irak dan Imam Ibn Jureij Al-Makky seorang mufti hijaz telah wafat di kota Makkah.
Imam Syafi’i memiliki ibu yang berjulukan Fatimah binti Ubaidillah yakni keturunan teman Ali bin Abi Thalib dari suatu jalur Sayyidina Husein ra. Ayahnya berjulukan Idris ialah perjaka Makkah yang merantau di kota Gaza, Palestina. Sifat ayahnya ulet dan ikhlas hati sehingga menurun dengan Imam Syafi’i yang akan bernasab mulia.
Namun ayahanda Imam Syafi’i sudah meninggal lebih dahulu dan ibunya menjinjing Imam Syafi’i untuk pindah ke kota Makkah semenjak usianya dua tahun. Perekonomian keluarganya dikatakan juga cukup kelemahan sebab dia terlahir yatim.
Imam Syafi’i sungguh menggemari Dunia Sastra
Imam Syafi’i telah tumbuh dan berkembang dan dia menggemari dunia sastra dikota Makkah tersebut. Di abad mudanya beliau gemar mencari naskah-naskah sastra dengan berkeliling ke kabilah pedalaman, seperti kabilah hudzel ialah kabilah andal sastra. Ang kepandaiannya memang mendapat beberapa pujian dan akreditasi.
Imam Syafi’i bisa mengubah syair-syair Arab bahkan menyusun karya syair dan kemudian di himpun oleh Syekh Yusuf Muhammad Al-Biqa’i dalam suatu buku kecil berjudul Diwan Al-Syafi’i.
Dari keahliannya dalam bersastra dia juga mempelajari ilmu fiqh dari panduan guru-gurunya. Salah satu gurunya berjulukan Imam Muslim bin Khalid menyarankan ‘Alangkah baiknya jika kecerdasanmu itu kau pakai untuk mempelajari ilmu Fiqih, ilmu ini lebih baik bagimu daripada hanya mempelajari sastra’.
Imam Syafi’i semakin termotivasi untuk berguru ilmu fikih dan ilmu hadis. Salah satu pembimbingnya yaitu Ulama besar kota Makkah, Imam Sufyan bin Uyainah seorang ahli hadis kemudian Imam Syafi’i juga belajar ilmu fiqih ke Muslim bin Khalid Al-Zanji.
Tidak berhenti disana, Imam Syafi’i pergi ke kota Madinah dan bertemu dengan Imam Malik bin Anas untuk mencar ilmu. Lalu ia juga menemui murid-murid Imam Hanafi ke kota Kufah dan Irak untuk mencari bimbingan.
Terlahir menjadi musafir dalam menuntut Ilmu
Waktu berlalu Imam Syafi’i juga melanjutkan perjalannya ke Persia, Turki, sampai ke Palestina sebelum akhirntya ia menentukan untuk tinggal di Mesir. Imam Syafi’i sudah pindah ke Mesir tahun 200 H. Sebelumnya ia juga tinggal di Baghdad dan menulis madzhab lamanya (madzhab qodim). Kemudian di Mesir ia menuliskan madzhab gres.
Ia sudah terlahir menjadi musafir dalam menggembara mencari ilmu. Pengalaman jago Imam inilah yang memunculkan petuah bahwa mencari ilmu itu tidak hanya dari satu daerah. Sampai balasannya Imam Syafi’i mampu melahirkan karya besar dalam dunia Islam yaitu kitab ushul fiqih pertama yang berjudul ‘Ar-Risalah’ telah ditulis secara sistematis dan menenteng Imam Syafi’i dijuluki sebagai Nasir As Sunah (pembela sunnah). Wallahu a’lam.
Imam Syafi’i telah wafat di kota Fustat, Kairo Tua pada bulan Rajab 204 H atau 819 M. Ilmu dan dedikasinya dalam memuliakan dan membuatkan agama Allah SWT, hingga ketika ini tetap ada dan diingat seluruh umat Islam di dunia.
Lihat Juga : 72 Quotes Umar Bin Khattab, Ilmu & Pemimpin Amanah
Kata Kata Bijak Imam Syafi’i
Berikut ini ialah kata bijak dan petuah islam ia yang layak kita ketahui. Simak!
“Siapa yang memberi anjuran saudaranya di daerah yang sunyi, maka beliau sudah melakukan perbaikan pada dirinya, dan siapa yang memberi nasehat saudaranya di tempat keramaian, bahu-membahu beliau membuka malu dan menghianatinya.”
– Imam Syafi’i
“Silahkan hina diriku sepuas kalian, saya akan tetap diam saja. Bukannya aku tak memiliki tanggapan, namun singa selalu tidak akan membalas gonggongan anjing..”
– Imam Syafi’i
“Kenyang itu akan membuat badan jadi berat, mengeraskan hati, menghilangkan kecerdasan, mengajak tidur dan melemahkan ibadah.”
– Imam Syafi’i
“Siapa yang mengharapkan khusnul khatimah di penghujung umurnya, hendaknya dia berprasangka baik terhadap manusia.”
– Imam Syafi’i
Banyak orang yang sudah meninggal, tapi nama baik mereka tetap abadi. Dan banyak orang yang masih hidup, namun seakan mereka orang mati yang tak berguna.
– Imam Syafi’i
“Pilar kepemimpinan itu ada lima; Perkataan yang benar, menyimpan diam-diam, menepati komitmen, selalu memberi usulan dan menunaikan amanah.”
– Imam Syafi’i
“Berpikirlah sebelum menentukan sebuah ketetapan, atur taktik sebelum menyerang, dan musyawarahkan apalagi dahulu sebelum melangkah maju kedepan.”
– Imam Syafi’i
“Banyak orang yang mengatakan: menyayangi wanita itu sungguh menyiksa. Tapi, bantu-membantu yang sungguh menyiksa itu yaitu: mencintai orang yang tidak mencintaimu.”
– Imam Syafi’i
“Karakter lazim insan yakni pelit, tergolong hal yang menjadi kebiasaannya yakni bila ada orang yang mendekatinya, maka beliau akan menjauhinya, dan jika ada orang yang menjauh darinya, iapun akan mendekati orang itu.”
– Imam Syafi’i
“Kebaikan itu ada di lima masalah : kekayaan hati, bersabar atas keburukan orang lain, mengais rezeki yang halal, taqwa, dan percaya akan janji Allah SWT.”
– Imam Syafi’i
“Maka, berpikirlah sebelum memilih sebuah ketetapan, atur seni manajemen sebelum menyerang, dan musyawarahkan terlebih dulu sebelum melangkah maju ke depan.”
– Imam Syafi’i
“Kesabaran yaitu etika mulia, yang dengannya setiap orang dapat menghalau segala rintangan.”
– Imam Syafi’i
“Pekerjaan terberat itu ada tiga : Sikap gemar memberi di saat dalam keadaan sempit, Menjauhi dosa di abad sendiri, Berkata benar di hadapan orang yang ditakuti.”
– Imam Syafi’i
”Aku berteman dengan seorang sufi selama sepuluh tahun, aku tidak menerima faedah dari mereka kecuali dua hal: waktu ialah pedang, dan yang kedua: pengawalan diri atas sesuatu yang tiada guna.”
– Imam Syafi’i
“Ilmu tidak akan dapat diraih kecuali dengan keteguhan.”
– Imam Syafi’i
“Satu hal yang mampu menyia-nyiakan orang yang pintar dan yang dapat menetralisir posisinya selaku seorang ‘alim yaitu ketika beliau tidak memiliki mitra.”
– Imam Syafi’i
“Ilmu terbagi dua : ilmu kesehatan dan ilmu agama. Yang dimaksud dengan ilmu agama disini yakni ilmu fiqih, sementara ilmu kesehatan yaitu ilmu kedokteran.”
– Imam Syafi’i
Lihat Juga : 110 Quotes Ali bin Abi Thalib, Kehidupan, Sahabat, dll
“Yang paling nampak pada diri insan yaitu kelemahanya, maka barang siapa melihat kekurangan dirinya sendiri, dia akan menggapai keseimbangan kepada perintah Allah.”
– Imam Syafi’i
“Cukuplah ilmu itu menjadi keistimewaan bagi seseorang, ia besar hati manakala disebut sebagai orang terpelajar. Ia juga disebut bodoh manakala meninggalkan bab dari pengetahuannya, dan jikalau kata kurang pandai itu ditujukan kepadanya, pasti dia akan murka.”
– Imam Syafi’i
“Keridhaan semua insan yaitu satu hal yang tidak mungkin untuk diraih, dan tidak ada jalan untuk terselamatkan dari pengecap mereka, maka lakukanlah apa yang bermanfaat untuk dirimu dan berpegangteguhlah denganNya.”
– Imam Syafi’i
“Ilmu itu ialah sesuatu yang bernilai konkret, bukan yang melekat di kepala.”
– Imam Syafi’i
“Cukuplah ilmu itu menjadi keistimewaan bagi seseorang, dia bangga manakala disebut selaku seorang yang akil. Ia juga disebut udik manakala meninggalkan bagian dari pengetahuanya, dan kalau kata bodoh itu ditujukan kepadanya, pasti dia akan murka.”
– Imam Syafi’i
“Menghindarkan indera pendengaran dari mendengar hal-hal yang tidak baik merupakan sebuah keharusan, sebagaimana seseorang mensucikan tutur katanya dari perumpamaan buruk.”
– Imam Syafi’i
“Jangan kesengsem dengan kehidupanmu di dunia sehingga meninggalkan kehidupan alam baka.”
– Imam Syafi’i
“Menganggap benar dengan hanya satu persepsi ialah sebuah bentuk ketertipuan. Berpegangan dengan suatu usulan itu lebih selamat daripada berkelebihan dan penyesalan.”
– Imam Syafi’i
“Melihat dan berpikir, keduanya akan menyingkap ketabahan hati dan kecerdasan. Bermusyawarah dengan orang bijak merupakan bentuk kemantapan jiwa dan kekuatan mata hati.”
– Imam Syafi’i
“Barangsiapa menginginkan alam baka, maka hendaknya ia lapang dada dalam mencari ilmu.”
– Imam Syafi’i
“Jangan tertarik dengan kehidupanmu di dunia sehingga meninggalkan kehidupan alam baka.”
– Imam Syafi’i
“Jika sudah ada akar yang tertanam dalam kalbu, maka lidah akan berperan selaku pemberi kabar cabangnya.”
– Imam Syafi’i
“Engkau mesti berlaku zuhud, sebenarnya zuhudnya orang yang zuhud itu lebih baik dari embel-embel yang ada pada badan perempuan yang menarik.”
– Imam Syafi’i
“Barang siapa yang dipancing untuk murka namun ia tidak murka, maka dia tak ubahnya keledai, dan barang siapa yang diminta keridhaanya namun tidak ridha, maka dia yaitu syetan.”
– Imam Syafi’i
“Ketahuilah bantu-membantu hidupmu di dunia akan sirna, dindingnya juga hilang dan hancur, maka perbanyaklah tindakan baik dan jangan terlalu banyak berangan-angan.”
– Imam Syafi’i
“Kedermawanan dan kemuliaan yakni dua hal yang dapat menutupi aib.”
– Imam Syafi’i
“Barangsiapa yang ingin menjadi seorang pemimpin, niscaya kedudukan yang didambakannya itu akan meninggalkannya, dan jikalau ia sudah menduduki jabatan, maka ia akan ditinggalkan banyak ilmu.”
– Imam Syafi’i
“Janganlah kamu berkonsultasi kepada orang yang di rumahnya tidak terdapat kuliner, alasannya adalah hal tersebut menerangkan tidak berfungsinya logika mereka.”
– Imam Syafi’i
“Dunia ialah daerah yang licin nan menggelincirkan, rumah yang hina, bangunan-bangunannya akan runtuh, penghuninya akan beralih ke kuburan, perpisahan dengannya yakni sesuatu keniscayaan, kekayaan di dunia ketika-waktu bisa menjelma kemiskinan, bermegah-megahan yakni suatu kerugian, maka memohonlah pemberian Allah, terimalah dengan hati yang lapang segala karunia-Nya.”
– Imam Syafi’i
“Tujuan dari ilmu yakni mengamalkannya, maka ilmu yang hakiki ialah yang terefleksikan dalam kehidupannya, bukannya yang bertengger di kepala.”
– Imam Syafi’i
Lihat Juga : 50 Quotes Buya Hamka, Ulama & Sastrawan Indonesia
“Peranti terbentuknya harga diri itu ada empat : kemuliaan budbahasa, kedermawanan, sikap santun dan ibadah (yang istiqamah).”
– Imam Syafi’i
“Takabur ( sombong ) yakni adat tercela.”
– Imam Syafi’i
“Orang yang hasad itu akan mencicipi penyesalan yang begitu panjang, kedudukanya pun akan sirna.”
– Imam Syafi’i
“Marahnya orang yang mulia bisa terlihat dari sikapnya, dan marahnya orang yang kurang pandai tampakdari ucapan lisannya.”
– Imam Syafi’i
“Sebagaiman Tuhanmu sudah mencukupkan rezekimu di hari kemarin, maka jangan khawatirkan rezekimu untuk esok hari.”
– Imam Syafi’i
“Jadikanlah diam selaku fasilitas atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berfikir.”
– Imam Syafi’i
“Orang ndeso yang cendekia nilainya sama dengan orang pandai yang pelupa.”
– Imam Syafi’i
“Barangsiapa mengaku mampu memadukan dua cinta dalam hatinya, yakni cinta dunia sekaligus cinta Allah, maka beliau telah berdusta.”
– Imam Syafi’i
“Manusia yang paling tinggi kedudukanya ialah mereka yang tidak menyaksikan kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan yaitu mereka yang tidak melihat keunggulan dirinya.”
– Imam Syafi’i
“Barang siapa yang ingin menjadi seorang pemimpin, niscaya kedudukan yang didambakanya itu akan meninggalkanya, dan bila beliau telah menduduki jabatan, maka beliau akan ditinggalkan banyak ilmu.”
– Imam Syafi’i
“Jangan sekali-kali kau tinggal di sebuah negara atau tempat yang yang disana tidak ada orang yang hebat dibidang fiqih sebagai kawasan kamu untuk menanyakan problem agama, dan juga tidak ada dokter yang mampu menjelaskan keadaan kesehatanmu.”
– Imam Syafi’i
“Pilar kepemimpinan itu ada lima : perkataan yang benar, menyimpan belakang layar, menepati janji, senantiasa memberi hikmah dan menunaikan amanah.”
– Imam Syafi’i
NOTE: Kutipan diambil dari beragam sumber.