-->

277 Quotes Fiersa Besari, Penulis & Pemusik Indonesia


Fiersa Besari yaitu seorang penulis sekaligus konten kreator tangguh asal Indonesia. Tentu berbagai orang Indonesia yang mengenal seorang Fiersa Besari, khusunya para jiwa muda.









Mengapa tidak, Fiersa Besari sudah membius para penggemarnya dengan karya-karya puitisnya. Selain itu lagu yang dia ciptakan juga cukup populer untuk millenial zaman ini.





Ia yakni perjaka kelahiran Bandung, 3 Maret 1984 yang kini telah berumur 36 tahun. ‘Bung’ yakni sapaan dekat dari jiwa muda untuknya. Ia juga diketahui selaku cowok yang lahir dari keluarga sederhana dari kawasan Bandung dengan kegemaran menulisnya.





Sosial media yang menenteng dia terkenal pertama kali dari Facebook kemudian Twitter. Fiersa Besari menyalurkan hobi menulisnya di akun twitter dengan tulisan-goresan pena yang mengguggah sastra puisi, romansa cinta, sampai kata kehidupan yang lain.





Telah menulis banyak buku





Sebagai seorang penulis beliau sudah menciptakan enam karya novel, kemudian ia juga mendirikan Komunitas Pecandu Buku. Dalam dunia musik, Fiersa Besari mengawali karir sebagai vokalis grup musik indie.





Keahlian sebelum ia terjun menjadi pemusik dia suka merekam dan menyimpan karya musiknya. Sampai di tahun 2012 beliau sukses memasarkan album ciptaanya, salah satu berjudul 11:11 yang ternyata bisa ludes dipasaran.





Kemudian dua album lain ialah Tempat Aku Pulang, dan Konspirasi Alam Semesta. Beberapa album tersebut menjadi playlist wajib yang seringkali didengar di siaran radio hingga program musik.





Fiersa Besari juga seorang musisi yang sungguh produktif, dia merasa lebih tenteram dalam berkarya lewat goresan pena, ia merasa bebas dalam menuangkan inspirasi dan perasaan.





Ia pernah memiliki grup musik bernama Helffairies, lalu emo ke DNA. Ia juga membentuk grup band Eat Well Earl ( E. W. W ) ialah band yang dia berdiri dengan teman-temannya dengan lagu berjudul ‘Standing Next To You’.





Lihat Juga : 112 Quotes Pidi Baiq, Seniman Multitalenta Indonesia





Fiersa Besari Sering bercuit di Sosmed





Menurut laman gosip yang menceritakan kehidupannya, Fiersa sempat di tinggal teman-temannya menikah lebih dulu, dan membuat dia mulai membuat lagu-lagu dengan genre balada. Dari sanalah ia juga mulai merintis album dan karir solo dalam bermusik.





Kata Bijak Fiersa Besari tentang Senja
image source : anggapan-rakyat.com




Beberapa sosmed yang senantiasa dia hidupi, salah satunya Twitter, dia gemar bercuit di sana lewat kata-kata lucu, kutipan puisi, sajak indah dan yang lain. Kemudian akun youtubenya dengan 1,35 juta suscribers, dia gemar menyebarkan video petualangannya dari menulis, bidang fotografi dan tips yang lain.





Dalam hal pendidikan, Fiersa yaitu mahasiswa lulusan Sastra Inggris di STBA Yapari ABA Bandung, lalu dia mulai jatuh cinta untuk terjun ke Sastra Indonesia. Selepas itu tidak melanjutkan pendidikan lagi, dan terjun ke dunia tulis-menulis dan bermusik.





Seorang Fiersa Besari sudah menikah pada 14 Juli 2019 dengan wanita yang dicintainya selama beberapa tahun bernama Aqia Nurfadla. Ternyata sosok pasangannya ini telah menjadi penggemar setia Fiersa sejak dahulu sampai jadinya takdir mempertemukan mereka untuk senang bersama.





Mencari jati diri dari perjalanan karirnya





Fiersa Besari juga berkarung untuk mencari jati diri dari perjalanan karirnya, dia menjadi penggerak dalam menulis semenjak dia berpetualang dari tanah kelahirannya Pulau Sabang, Sumatera sampai Jayapura, Papua.





Ia sempat tidak mempertimbangkan musik indienya, dan memberatkan keinginnnanya untuk menulis, membaca buku, berjumpa dengan orang orang sekitarnya. Hingga hingga ketika itu para penggemar yang membaca tulisannya bisa terhipnotis dengan karyanya.





Terbitlah tulisan pertamanya yang berjudul ‘Garis Waktu’ merupakan buku yang terbit tahun 2016 silam.





Setelah buku pertamanya Fiersa Besari berhasil menciptakan buku lain yang berhasil melejit di dalam best seller, seperti ‘Konspirasi Alam Semesta’ (2017), ‘Arah Langkah’ (2018), dan Albuk ’11:11’ (2018), ‘Tapak Jejak’ (2019) yang ialah sekuel final dari ‘Arah Langkah’.





Perjalanan karir menulisnya sangat di gandrungi dan menciptakan banyak penggemar, namun tidak gampang baginya melalui kurun-periode sukar untuk mencapai itu semua. Kini dia suskes dengan keputusannya mengambil dunia sastra mirip yang beliau dambakan ketika ini.





Bakat-bakatnya dalam berliterasi sudah meraih raihan penghargaan, dan memberi pandangan faktual bagi para pembacanya. Penghargaan yang dia mampu yakni pemenang klasifikasi Rookie of the Year dari IKAPI Awards 2019.





Lihat Juga : 84 Quotes Tere Liye, Novelis Indonesia









Kumpulan Kata Bijak Fiersa Besari





Wajar beberapa karya yang dia ciptakan pantas diapresiasi alasannya bisa menjaring seluruh pembaca di dunia sastra. Berikut kumpulan quotes puitis, romansa cinta, duka, senang dan penuh makna kehidupan dari Fiersa Besari yang mampu memberi inspirasi hati pembacanya…





“Debaran ini mengambarkan, bahwa di antara kita ada yang tidak biasa. Dalam diam, rasa hadir diam-membisu.”

– Fiersa Besari




“Diperhatikan oleh banyak orang itu memang keren. Tetapi, memperhatikan banyak hal itu jauh lebih keren.”

– Fiersa Besari




“Seseorang yang mau mengawalsetiap langkahmu dengan satu kebaikan kecil setiap harinya.”

– Fiersa Besari




“Menjadi produktif mesti diikuti hasil bikinan, bukan dibarengi alasan .”

– Fiersa Besari




“Setiap generasi memiliki kenangannya sendiri-sendiri, dan sangat mengenaskan melihat banyak orang yang sungguh bahagia melewatkan abad lalu. Padahal yang perlu kita lakukan hanyalah mengingat masa lalu dengan pandangan yang tidak menyakitkan.”

– Fiersa Besari




“Ketika aku kesal dengan perilaku warganet, saya kerap lupa bahwa aku pun warganet. Bisa saja, orang lain kesal dengan perilaku aku. Yang layak diingat adalah, jumlah followers yang banyak tidak menimbulkan seseorang mahatahu. Dan anonimitas tidak menjadikan seseorang mahabenar.”

– Fiersa Besari




“Setiap kesalahan ialah bab dari proses, penanda di peta yang menyampaikan kita tidak boleh pergi ke mana. Jadi, untuk apa melupa?”

– Fiersa Besari




“Sepertinya, aku terlalu sibuk membahagiakan diriku sendiri. Lantas, kapan aku akan menerangkan rasa sayangku padamu? Saat engkau sudah terllau renta? Saat engkau sakit-sakitan? Bagaimana kalau aku telat?”

– Fiersa Besari




“Siapa kau? tanyanya pada sosok yang dia lihat di hadapannya, seolah menolak keberadaan bayangannya sendiri.”

– Fiersa Besari




“Kita butuh empati, lebih dari penghakiman. Butuh berbagi usulan, lebih dari penghukuman. Butuh solusi, lebih dari sekadar kritik dan makian. Karena, yang lebih mengenaskan dari melihat seseorang yang berbuat kesalahan, ialah melihat orang-orang memaki seseorang yang berbuat kesalahan.”

– Fiersa Besari




“Manusia berevolusi dari mengajukan pertanyaan “kamu udah punya pacar belum?” ke tidak bertanya dan lebih memilih untuk stalking Instagram kemudian menyimpulkan seseorang telah punya pacar atau belum dari ada atau tidak foto couple ber-caption romantis di feed-nya.”

– Fiersa Besari




“Tidak perlu terlalu bergantung pada orang lain. Orang lain juga punya kepentingan masing-masing.”

– Fiersa Besari




“Jangan hingga terlalu sibuk menghidupi diri sendiri hingga lupa caranya menikmati hidup sendiri.”

– Fiersa Besari




“Menulislah meski orang-orang mengejekmu. Menulislah agar kelak ketika kamu meninggal, anak-cucumu tahu bahwa sebuah ketika engkau pernah ada, pernah menjadi bagian dari sejarah.”

– Fiersa Besari




“Zaman boleh instan, diri kita dilarang instan. Karena, pada kesannya, seseorang yang tidak mencapai sesuatu dengan instan, akan selalu tahu caranya bangun kembali saat dijatuhkan.”

– Fiersa Besari




“Duka perlu dipelihara, namun cukup seadanya. Agar kita tidak berhenti berkarya. Agar kita tidak lupa menjadi insan.”

– Fiersa Besari




“Ibuku sayang, di hari istimewamu, saya masih gundah harus memberi apa. Engkau yang selalu mensyukuri segala karunia-Nya, tidak pernah merasa berkekurangan meski di saat susah.”

– Fiersa Besari




“Seseorang yang akan mengawalsetiap langkahmu dengan satu kebaikan kecil setiap harinya.”

– Fiersa Besari




“Betapa banyak dari kita bahagia meributkan hal-hal kecil hingga terlupa akan gambaran besarnya.”

– Fiersa Besari




“Tunjukkan kegelapan dan saya bisa menyaksikan cahaya. Tunjukkan semua keburukanmu dan saya masih bisa melihat kebaikan yang tersisa.”

– Fiersa Besari




“Mungkin, kita terlalu pandai berpura-pura hingga kita lupa bahwa kita sedang berpura-pura. Dan hasilnya kepura-puraan tersebut kita anggap kebenaran.”

– Fiersa Besari




“Cinta yaitu apa yang sebaiknya menciptakan bumi ini berputar.”

– Fiersa Besari




“Banyak-banyak baca buku. Agar tidak mudah mendapatkan isu mentah-mentah.”

– Fiersa Besari




“Bagi satu sama lain, kita tahu kita ini siapa. Kita hanya tidak tahu kita ini apa.”

– Fiersa Besari




Lihat Juga : 125 Quotes Najwa Shihab, Presenter Hebat Indonesia









“Selalu ada hari baru untuk setiap napas. Selalu ada peluang baru untuk kembali tersenyum. Patah hati tidak mesti selamanya, kan?”

– Fiersa Besari




“Selalu rencanakan diri untuk kemungkinan terburuk. Karena, rencana-rencana indah akan selalu kalah dengan apa yang Tuhan rasa yang terbaik.”

– Fiersa Besari




“Terlalu banyak pekerjaan. Terlalu sedikit waktu. Terlalu ada kamu untuk diperjuangkan.”

– Fiersa Besari




“Pembenci yakni pengagum yang sedang menyamar.”

– Fiersa Besari




“Ada insan yg bahagia mendengar cuma demi menunggu potensi untuk mematahkan usulan orang lain.”

– Fiersa Besari




“Saya rasa, insan yang mujur itu bukan yang punya semuanya, tetapi yang mampu mensyukuri ke-apa-adaannya.”

– Fiersa Besari




“Betapa jarangnya saya berterima kasih atas segala Bisnismu untuk membesarkanku hingga saya bisa menjadi diriku hari ini.”

– Fiersa Besari




“Makanya, aku selalu yakin, orang-orang berhasil di dunia ini bukanlah orang-orang berbakat; Melainkan orang-orang yang berjuang tanpa kenal mengalah.”

– Fiersa Besari




“Dan percayalah, cara terkeren untuk menjadi keren yakni dengan tidak berpikir ingin menjadi keren. Karena, takkan mati kau dicaci, takkan kenyang kau disanjung.”

– Fiersa Besari




“Cintanya yang seluas samudra sudah menuntunku pada ujung pengasingan.”

– Fiersa Besari




“Jangan cuma lihat senangnya, coba rasakan sedihnya. Hidup semua orang tidak ada yang tepat.”

– Fiersa Besari




“Jangan hingga melakukan pekerjaan , tapi malah dikerjain. Bermanfaat, namun malah dimanfaatin.”

– Fiersa Besari




“Di dunia ini, ada yang bila diselingkuhi akan pergi meski sakit, kemudian memulai hidup gres dengan orang lain. Ada juga yang bila diselingkuhi akan membalas dendam dengan karya, lalu berhasil. Ada juga yang jikalau diselingkuhi akan mencoba bunuh diri.”

– Fiersa Besari




“Tidak perlu menggali bila tidak siap menghadapi.”

– Fiersa Besari




“Biarlah ia seperti saya, mereka mirip mereka, atau siapa mirip siapa. Yang kutahu, kamu mirip jodohku.”

– Fiersa Besari




“Ibuku sayang, di hari istimewamu, saya masih resah mesti memberi apa. Engkau yang selalu mensyukuri segala karunia-Nya, tidak pernah merasa berkekurangan meski di saat susah.”

– Fiersa Besari




“Sebaik-baiknya cendera mata, bukanlah yang indah dipajang di lemari, melainkan yang indah dikenang di hati”

– Fiersa Besari




“Jatuh cinta bagi beberapa orang: Saling mendustai diri dengan profile picture sarat manipulasi.”

– Fiersa Besari




“Kalau sampai tenggelam, cari jalan untuk naik ke permukaan. Kembali bernapas, kemudian dapatkan daratan. Jangan hingga mengambang tak tentu arah.”

– Fiersa Besari




“Saya tidak setuju dengan apa yang Anda katakan, tetapi saya akan membela sampai mati hak Anda untuk mengatakan itu, kalimat milik Voltaire yang pas untuk menanggapi kartu kuning.”

– Fiersa Besari




“Kau unik; satu-satunya di antara tujuh miliar manusia. Tidak perlu mengklasifikasikan sifatmu dalam batas zodiak atau kalangan darah.”

– Fiersa Besari




“Akhir-simpulan ini, aku ingin mempunyai kesanggupan untuk menguasai waktu. Bukan supaya mampu kembali ke periode lalu. Tak ada yang saya sesali atau perlu diubah. Aku cuma ingin waktu membeku, agar mampu lebih usang denganmu.”

– Fiersa Besari




“Saya itu orang egois yang ingin ketika aku meninggal nanti, saya dikenang.”

– Fiersa Besari




“Menolong orang tidak perlu diiming-imingi ‘Nanti dapat pahala dan rezeki berlipat ganda’ Karena ketulusan tidak menghendaki imbalan.”

– Fiersa Besari




Lihat Juga : 380 Quotes Mario Teguh, Motivator Hebat Indonesia









“Kau tahu, kan, ada yang sepandai itu menebar daya tarik, memberi keinginan, menciptakan caption yang seolah-olah untukmu, membuatmu senyum-senyum sendiri. Jangan senang dulu. Siapa tahu, dia seperti itu ke banyak orang.”

– Fiersa Besari




“Nyatakan perasaan, hentikan penyesalan, maafkan kesalahan, tertawakan kenangan, kejar harapan. Hidup terlalu singkat untuk digunakan meratap.”

– Fiersa Besari




“Penolakan yaitu hal umumuntuk menempa diri kita menjadi insan luar biasa. Kalau apa-apa eksklusif diterima, apa asyiknya hidup ini?”

– Fiersa Besari




“Manusia: Yang sendiri ingin berdua. Yang berdua ingin sendiri. Yang sendiri ingin berdua. Yang berdua ingin orang ketiga.”

– Fiersa Besari




“Ia sudah terbiasa menunduk, hingga lupa untuk menikmati langit yang semakin merah.”

– Fiersa Besari




“Alat itu penting. Ilmu lebih penting.”

– Fiersa Besari




“Sebuah konferensi bawah umur manusia yang sedang kasmaran akan senantiasa terasa singkat, sepanjang apa pun waktu yang dihabiskan.”

– Fiersa Besari




“Dalam hidup ini, ada beberapa hal yang tidak mau saya lakukan, namun dikala telah melakukannya, saya bisa sebahagia itu. Berenang bareng pari Manta ialah salah satunya.”

– Fiersa Besari




“Tapi, sehebat-hebatnya pengkritik, takkan berani mengkritik pasangan yang sedang sensi. Percayalah, aku sudah mencoba, dan akhirnya jelek.”

– Fiersa Besari




“Semoga kekurangajarannya mengajarimu sesuatu.”

– Fiersa Besari




“Hidup yakni wacana hilang, tiba, dan segala di antaranya.”

– Fiersa Besari




“Tidak apa-apa mencoba, asal siap kecewa.”

– Fiersa Besari




“Jangan terlalu dipikirkan. Bagian tersulit dari melakukan sesuatu yaitu memikirkannya terlalu usang.”

– Fiersa Besari




“Ternyata betul, makin kita memandang segala sesuatu dengan negatif, kian dunia memandang kita dengan negatif pula. Semakin kita mengembangkan kebaikan, kian banyak pula kebaikan yang kita dapatkan. Teori ini tidak penah terlalu bau tanah.”

– Fiersa Besari




“Semakin besar lengan berkuasa dirimu, kian banyak yang ingin melemahkanmu. Semakin besar dirimu, bertambah banyak yang ingin mengerdilkanmu. Semakin bebas dirimu, semakin banyak yang ingin mengekangmu. Semakin kau menjadi dirimu, bertambah banyak yang ingin menjadi dirimu.”

– Fiersa Besari




“Terasa meski tak mau merasa. Terpikirkan tanpa berniat mempertimbangkan. Terkenang meski tidak mengenang. Terjadi tanpa pernah menjadi.”

– Fiersa Besari




“Tidak semua yang makin berisi semakin menunduk. Beberapa mesti menengadah dan melawan.”

– Fiersa Besari




“Seseorang yang mau mengawalsetiap langkahmu dengan satu kebaikan kecil setiap harinya.”

– Fiersa Besari




“Tidak semua yang kian berisi makin menunduk. Beberapa mesti menengadah dan melawan.”

– Fiersa Besari




“Tidak pernah terlalu pagi untuk berbahagia. Tidak pernah terlalu siang untuk memaafkan.”

– Fiersa Besari




“Cinta tidak hadir untuk membuat puas rasa kesepian; cinta hadir untuk menyelesaikan pencarian.”

– Fiersa Besari




“Tidak ada pencinta alam senior atau junior. Semua sama di mata semesta; sama-sama mesti mawas diri, sama-sama mesti rendah hati.”

– Fiersa Besari




“Jangan lupa bahwa manusia memiliki mimpi-mimpi untuk diraih, bukan dibunuh atas nama tuntutan hidup.”





“Kita takkan hidup di planet ini untuk selamanya. Perjuangkan hari esok, berhenti menyesali hari kemarin, tetap tersenyum, bagikan kebaikan.”

– Fiersa Besari




“Rendahkan hati, bukan rendahkan diri. Dikasihi, bukan dikasihani.”

– Fiersa Besari




Lihat Juga : 83 Quotes Sujiwo Tejo, Budayawan Indonesia









“Seseorang yang mau mengawalsetiap langkahmu dengan satu kebaikan kecil setiap harinya.”

– Fiersa Besari




“Cinta adalah pemutus keputusasaan.”

– Fiersa Besari




“Perasaan tidak pernah salah, tidak pernah bisa dikontrol. Cara merespon dan mengutarakannya yang menentukan apakah kita akan salah atau tidak.”

– Fiersa Besari




“Jangan terlalu dalam, nanti sukar keluar. Jangan terlalu terikat, nanti sulit lepas. Jangan terlalu jatuh, nanti sulit bangkit. Jangan terlalu bergantung, nanti sulit mandiri. Saling menguatkan, bukan melemahkan.”

– Fiersa Besari




“Menamai, tetapi lupa memaknai. Memenangkan, tetapi enggan menenangkan. Mendewakan, namun lupa saling mendewasakan. Mencintai, namun gemar mengintai.”

– Fiersa Besari




“Kalau mantanmu yang kegemaran menghancur-hancurkan itu meminta maaf, kasih saja. Asa hatimu kau simpan baik-baik. Tak perlu kau kassih lagi. Nanti dihancurkannya lagi.”

– Fiersa Besari




“Kesalahan pada umumnya orang adalah terlalu mempermasalahkan asal usul yang berlainan, lalu lupa menyamakan arah tujuan.”

– Fiersa Besari




“Beberapa orang menilai Sabtu dan Minggu ialah hari kerja sementara lima hari lainnya untuk berlibur.”

– Fiersa Besari




“Sebuah kepastian yang pahit akan jauh lebih baik daripada keplin-planan yang manis.”

– Fiersa Besari




“Karena, yang menyenangkan dari menjadi orang akil balig cukup akal adalah menyebarkan cerita dan pengalaman pada generasi muda.”

– Fiersa Besari




“Kalau sampai tenggelam, cari jalan untuk naik ke permukaan. Kembali bernapas, kemudian temukan daratan. Jangan hingga mengambang tak pasti arah.”

– Fiersa Besari




“Nyatakan perasaan, hentikan penyesalan, maafkan kesalahan, tertawakan kenangan, kejar impian. Hidup terlalu singkat untuk digunakan meratap.”

– Fiersa Besari




“Dan saya selalu sibuk dengan ke akuan ku sementara kamu selalu sibuk merindukanku.”

– Fiersa Besari




“Lain kali main ke hatimu, aku mau bawa spidol permanen agar bisa menulis namaku di sana.”

– Fiersa Besari




“Ia sudah sudah biasa menunduk, hingga lupa untuk menikmati langit yang makin merah.”

– Fiersa Besari




“Hatimu tempat berlibur. Indah, tetapi banyak pengunjungnya. Dan saya harus rela menjadi salah satunya, yang datang sejenak kemudian pergi untuk seterusnya mengenang.”

– Fiersa Besari




“Cobaan bukan alasan untuk berhenti menjajal .”

– Fiersa Besari




“Hati kita buatan Tuhan, bukan produksi Taiwan. Bisa rusak beberapa kali, dan bisa betul beberapa kali tanpa perlu dibawa ke bengkel. Jangan khawatir, bahkan topan terhebat pun pasti akan reda.”

– Fiersa Besari




“Orang berakal takkan memaksakan keyakinannya pada orang lain; orang yang akil akan menerima perbedaan dan mampu berjalan beriringan dengan mereka yang tidak berprinsip sama.”

– Fiersa Besari




“Beberapa orang takut mengutarakan usulan alasannya takut kehilangan pendapatan.”

– Fiersa Besari




“Menyalahkan legalisasi orang lain itu gampang. Mengakui kesalahan sendiri itu yang sulit.”

– Fiersa Besari




“Latar belakang kita berbeda-beda. Yang kita suka pun tidak senantiasa sama. Kenapa memaksa seluruh dunia untuk menatap dengan matamu?”

– Fiersa Besari




“Karena kita masih bernapas, agar tidak lupa untuk bersyukur sebelum mengeluh, memberi sebelum meminta, berdoa sebelum berjuang.”

– Fiersa Besari




“Kalaupun harus gagal, setidaknya gagal dengan cepat dan tegas. Daripada berputar-putar, masuk friendzone, jadi sahabat curhat, menanti beliau putus, main instruksi, berBisnis jujur, eh telah begitu gagal-gagal juga.”

– Fiersa Besari




Lihat Juga : 100 Quotes Mardigu Wowiek, Triliyuner Indonesia









“Hidup ini keras, buktikan dirimu kuat. Yang membedakan pemenang dan pecundang hanya satu: pemenang tahu cara berdiri ketika jatuh, pecundang lebih tenteram tetap ada di posisi jatuh.”

– Fiersa Besari




“Meng-copast tulisan idolamu tanpa mencantumkan namanya, itu bukan bentuk rasa takjub. Itu bentuk ingin mirip, gagal, kemudian memakai jalan pintas agar dibilang keren oleh orang lain.”

– Fiersa Besari




“Kau tahu apa yang membedakan raja dengan pejuang? Raja sibuk menjaga tahta, bersabda, menghimpun rakyat dan membela diri seolah ia paling benar. Pejuang diam-membisu menyerang, menjatuhkan sang raja dari singgasana. Jangan lupa, dalam catur, raja yaitu yang terlemah.”

– Fiersa Besari




“Tidak perlu seluruhnya diceritakan pada dunia. Tetap sisakan misteri. Bukankah rasa ingin tau yang membuat mereka terus menggali lebih dalam tentangmu?”

– Fiersa Besari




“Padahal, berinteraksi itu bekerjsama gampang: kerjakan sesuatu yang jika orang lain lakukan padamu, kamu takkan keberatan. Jangan kerjakan sesuatu yang bila orang lain kerjakan padamu, kamu akan marah dan kecewa.”

– Fiersa Besari




“Kematian tidak pernah ada bagi mereka yang tahu caranya menghargai ingatan.”

– Fiersa Besari




“Bisnis tidak melulu soal maju dan menyerang. Terkadang juga soal berdiri dan bertahan.”

– Fiersa Besari




“Selalu ada hari gres untuk setiap napas. Selalu ada potensi baru untuk kembali tersenyum. Patah hati tidak harus selamanya, kan?”

– Fiersa Besari




“Apa artinya sakit jika engkau tak menjadi malaikat penyembuhku?”

– Fiersa Besari




“Kita yakni apa yang kita pikirkan, bukan apa yang mereka pertimbangkan. Kita adalah apa yang kita kehendaki, bukan apa yang mereka kehendaki. Tak usah berhenti melangkah. Jatuh dan terluka itu hal yang umum. Semua akan menang pada waktunya.”

– Fiersa Besari




“Aku tidak tahu cara membencimu dengan baik dan benar, seperti kamu tidak tahu cara menyayangiku dengan baik dan benar.”

– Fiersa Besari




“Dari mana kita akan berguru jikalau sedikit saja sakit hati inginnya cepat-cepat melalaikan?”

– Fiersa Besari




“Kadang, kita terlampau banyak berpikir dan terlalu sedikit mencicipi, sampai-hingga kita lupa kalau kebahagiaan itu dirasakan bukan dipikirkan.”

– Fiersa Besari




“Kita tidak mesti sependapat, bukan memiliki arti kita mesti menghadapi perbedaan pertimbangan dengan makian.”

– Fiersa Besari




“Cinta yaitu keinginan yang menciptakan segala yang tidak mungkin menjadi mungkin.”

– Fiersa Besari




“Dan apa artinya saya jika tak mampu lagi membuatmu tersenyum?”

– Fiersa Besari




“Kalau tiap hari dipamerkan, mungkin ada baiknya mulai dipertanyakan: itu pasangan atau pajangan?”

– Fiersa Besari




“Saya masih aku yang serupa. Caramu menilai saja yang mungkin berbeda.”

– Fiersa Besari




“Beberapa orang terpejam ketika menyaksikan, terpenjara padahal merdeka, menunduk walau harusnya menengadah, mati meski masih bernapas.”

– Fiersa Besari




“Sehebat apa pun kau rasa profesimu, tidak ada yang istimewa. Kita semua sama-sama bernapas dan berdarah. Hari ini menggenggam kehidupan, esok mungkin menggenggam akhir hayat.”

– Fiersa Besari




“Kita adalah titik-titik kecil yang terkorelasi oleh Alam Semesta. Duka mereka, murung kita. Sakit mereka, sakit kita. Doa mereka, doa kita.”

– Fiersa Besari




“Jangan terlalu dipikirkan. Bagian tersulit dari mengerjakan sesuatu adalah memikirkannya terlalu usang.”

– Fiersa Besari




“Aku yakni ganjil yang kamu genapkan. Kau ialah teka-teki yang kulengkapi. Kita adalah dua periode lalu berlawanan, dengan satu era depan yang sama.”

– Fiersa Besari




Lihat Juga : 80 Quotes Pramoedya Ananta Toer, Sastrawan Indonesia









“Terlalu banyak pekerjaan. Terlalu sedikit waktu. Terlalu ada kamu untuk diperjuangkan”

– Fiersa Besari




“Karena yang paling menyebalkan dari suatu kesepakatan yakni: menciptakan seseorang menanti dan berekspektasi.”

– Fiersa Besari




“Jatuh hati tidak pernah bisa menentukan. Tuhan memilihkan. Kita hanyalah korban. Kecewa yaitu konsekuensi, senang yakni bonus.”

– Fiersa Besari




“Petualangan mungkin akan menyakitimu. Tapi, terjebak dalam rutinitas–yang tidak kau senangi- akan membunuhmu perlahan. Terkadang, kita hanya perlu menghilang.”

– Fiersa Besari




“Ternyata memang benar, dikala kebanggaan membuat seseorang besar kepala, beliau tidak lagi besar hati untuk mendapatkan nasehat.”

– Fiersa Besari




“Karenamu, aku mendefinisikan ulang kata aku menjadi dihentikan egois, kamu menjadi argumentasi untuk tetap melangkah, dan kita menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan.”

– Fiersa Besari




“Aku diam, bukan memiliki arti tak memperhatikan.”

– Fiersa Besari




“Setahuku, bercanda itu sebaiknya lucu, bukan menyakitkan.”

– Fiersa Besari




“Lucu, kita membentuk teladan pikir anak kecil semoga berkembang menjadi seperti kita. Padahal, diam-diam kita rindu menjadi anak kecil lagi.”

– Fiersa Besari




“Orang besar, mesti siap dikerdilkan. Orang andal, mesti siap dikucilkan. Orang berani, harus siap dibungkam. Orang benar, harus siap dibunuh.”

– Fiersa Besari




“Dijaga, bukan dikekang. Dipeluk, bukan dicekik. Dipercayai, bukan dicurigai. Diperjuangkan, bukan dipaksakan.”

– Fiersa Besari




“Iya, tapi …, ialah bentuk oke untuk tidak oke.”

– Fiersa Besari




“Tangannya menjadi pengganti tanganku untuk menuntunmu’ Pundaknya menjadi pengganti pundakku untukmu bersandar. Biarlah gemercik gerimis, carik senja, secangkir teh, dan bait lagu menjadi penggantimu.”

– Fiersa Besari




“Ah, Ibu. Tiap ulang tahunmu tiba, saya tidak senang hari tersebut, sangat. Mengetahui uban dan keriputmu bertambah banyak, beberapa waktu kita makin sedikit. Dan aku hanya mampu menjadi pendosa, sementara engkau terus menjadi pendoa.”

– Fiersa Besari




 “Hari yang buruk hilang begitu saja oleh sentuha bunyi sang ibu.”

– Fiersa Besari




“Bukankah, perjalanan yang seru itu dilihat dari persahabatan yang kita jalin dengan orang-orang baru? Bukankah, perjalanan yang hebat itu diukur dari seberapa banyak pelajaran yang kita ambil dan seberapa banyak kebaikan yang kita berikan?”

– Fiersa Besari




“Jangankan dipaksa melalaikan, dipaksa tidur saja tidak yummy.”

– Fiersa Besari




“Ada yang menatap ia yang angkuh menjulang. Ada yang menanti beliau yang tidak memiliki hati. Ada yang lupa bahwa jatuh cinta tidak diminta. Ada yang lupa bahwa rasa tidak bisa dipaksa.”

– Fiersa Besari




“Mau dibungkam dengan cara apa pun, mau disudutkan dengan info apa pun, kebenaran tetaplah kebenaran. Ia akan hadir dengan caranya sendiri.”

– Fiersa Besari




“Lucu, kita membentuk acuan pikir anak kecil biar berkembang menjadi seperti kita. Padahal, diam-diam kita rindu menjadi anak kecil lagi.”

– Fiersa Besari




“Bertualang itu tidak harus senantiasa berpasangan, sebab yang terpenting ialah menjadi rumah untuk satu sama lain.”

– Fiersa Besari




“Dan bukankah harta yang paling tak ternilai adalah persahabatan?”

– Fiersa Besari




“Zaman boleh instan, diri kita dihentikan instan. Karena, pada hasilnya, seseorang yang tidak mencapai sesuatu dengan instan, akan senantiasa tahu caranya berdiri kembali ketika dijatuhkan.”

– Fiersa Besari




“Tak usah repot-repot menyisihkan ruangan di hatimu untuk seseorang yang tidak mau menetap.”

– Fiersa Besari




“Mungkin kita gres akan mengetahui esensi dari suatu perjalanan saat kita telah tidak lagi melakukan perjalanan hanya untuk dikatakan “keren” oleh orang lain; ketika kita telah tidak lagi sibuk mengingat kawasan apa saja yang telah atau belum kita datangi.”

– Fiersa Besari




Lihat Juga : 85 Quotes Anak Rantau Rindu Akan Rumah









“Wahai yang berpasangan, tidak perlu mengejek yang sendirian. Yang sendirian belum pasti akan berpasangan. Tapi yang berpasangan suatu dikala nanti pasti akan sendirian.”

– Fiersa Besari




“Kapan-kapan yakni tidak akan yang dihaluskan.”

– Fiersa Besari




“Pada waktunya, dunia cuma perlu tahu kalau kita ahli. Kebahagiaan tidak membutuhkan penilaian orang lain.”

– Fiersa Besari




“Ponsel kita canggih. Kita pakai untuk bermain twitter, tetapi malas googling. Buka instastory, tetapi malas cek info di feed Instagram. Tanya cara edit, namun malas menonton panduan di youtube. Instal begiga games, tetapi malas instal KBBI untuk mengenal bahasa sendiri. Kita memang semalas itu.”

– Fiersa Besari




“Kebaikan tidak selalu perihal membagikan harta. Aku acap kali lupa bahwa kita mampu menjadi pembawa kebaikan kecil setiap harinya.”

– Fiersa Besari




“Ada yang bernapas tetapi tidak bersyukur; merdeka tapi memilih dipenjara; tersenyum tetapi tidak bahagia; bernyawa tetapi tidak sungguh-sungguh hidup.”

– Fiersa Besari




“Yang sepele bagimu, bisa bermakna segalanya bagi orang lain. Ada baiknya mulai menghargai perbedaan sudut pandang.”

– Fiersa Besari




“Perasaan tidak mampu dihentikan-larang. Tapi, bukan bermakna tidak mampu disikapi dengan bijaksana.”

– Fiersa Besari




 “Ada insan yg senang diperhatikan tanpa tahu caranya memperhatikan.”

– Fiersa Besari




“Kalau pacarmu terus-kanal kau bentuk menjadi sesuai imajinasimu; kamu paksa ia menjadi apa yang kamu mau; kau larang dia memburu impiannya, bukankah lebih baik kau berpacaran dengan dirimu sendiri saja.”

– Fiersa Besari




“Seiring waktu, kita akan mengetahui mana yang betulan baik dan mana yang sekadar pencitraan.”

– Fiersa Besari




“Tunjukkan kegelapan dan aku mampu melihat cahaya. Tunjukkan semua keburukanmu dan saya masih bisa menyaksikan kebaikan yang tersisa.”

– Fiersa Besari




“Hujan tidak pernah turun dengan maksud yang buruk. Waktu dan keadaanlah yang menjadikannya terasa jelek.”

– Fiersa Besari




“Aku, biarlah mirip bumi. Menopang meski diinjak, memberi meski dihujani, diam meski dipanasi. Sampai kau sadar, jikalau aku hancur… kau juga.”

– Fiersa Besari




“Baik, jelek, rupawan, jelek, semua bagaimana pandangan dan dari sudut mana kau berdiri untuk memandang.”

– Fiersa Besari




“Membenci dan mencemburui kurun kemudian adalah hal yang bikin capek. Kita takkan pernah bisa mengubahnya, kita hanya bisa mencar ilmu darinya.”

– Fiersa Besari




“Dan jangan lupa bahwa Tuhan menciptakanmu berlangsung di muka bumi ini untuk sesuatu yang baik, maka berbuat oke untuk sesama, melampaui kau berbuat baik untuk dirimu sendiri.”

– Fiersa Besari




“Apa artinya pergi, jikalau engkau tak menjadi tempatku pulang?”

– Fiersa Besari




“Hujan dan gebetan itu mirip. Ada yang mengaku suka, tetapi cuma memandangnya dari daerah duduk yang hangat, berbicara romantis tanpa pernah mau bersinggungan. Ada yang betulan suka, mengalahkan rasa tidak nyaman, eksklusif berinteraksi dengannya meski berisiko sakit.”

– Fiersa Besari




“Dulu, pada suatu saat, senja pernah indah, seindah akad-janji yang berujung menjadi sumpah serapah.”

– Fiersa Besari




“Bahasa kita berlawanan, agama kita berbeda, budaya kita berlainan, bukankah itu indah? Acungkan kepalmu, Kawan. Lawan ketidakadilan. Satukan semangat kita, anak semua bangsa.”

– Fiersa Besari




Lihat Juga : 39 Quotes Nelson Mandela, Pejuang Kemanusiaan Afrika Selatan





“Kelak, akan kamu rasakan, patah hati bukan melulu dilema pacar, mantan, atau selingkuhan. Patah hati mampu dikarenakan tanggung jawab yang tak teratasi, juga kerluarga yang dikecewakan.”

– Fiersa Besari




“Ada insan yg bahagia menghakimi tanpa pernah mau mengetahui sudut pandang orang lain.”

– Fiersa Besari




“Kalau hingga rindu, aku tidak akan bilang-bilang, saya akan tiba. Tidak ada yang berat, selama hati kita masih bersahabat.”

– Fiersa Besari




“Tidakkah menakutkan untuk bosan pada keseharian, kemudian menyebabkan internet pelarian? Saat membuka situs pertemanan, orang-orang berlomba diamati. Kau pun muak mengamati dan menjajal mencari perhatian. Oh, ternyata lupa pada realita itu menggembirakan. Tidakkah seram?”

– Fiersa Besari




“Sudah sama-sama akil balig cukup akal, tidak lelah main kucing-kucingan?”

– Fiersa Besari




“Lebih baik bilang duluan, daripada keduluan orang lain.”

– Fiersa Besari




“Pentingkan introspeksi, bukan interpretasi; wawas diri, bukan harga diri; toleransi, bukan keangkuhan; amanah, bukan amarah; meminta maaf, bukan meminta perhatian.”

– Fiersa Besari




“Dan untukmu yang gres saja akan mulai menulis, selalu ingat ini: menulis yakni terapi. Dan kita tidak perlu melakukannya supaya tampakkeren dihadapan orang lain, atau berekspektasi punya buku yang diterbitkan penerbit besar.”

– Fiersa Besari




“Menulis yaitu suatu keperluan biar otak kita tidak dipenuhi oleh feses aliran. Maka, menulislah. Entah itu di buku tulis, daun lontar, prasasti, atau bahkan media sosial, menulislah terus tanpa peduli karyamu akan dihargai oleh siapa dan senilai berapa.”

– Fiersa Besari




“Betapa mengenaskan melihat belum dewasa muda takut mengungkapkan pendapatnya pada orang-orang yang mereka idolakan, cuma alasannya adalah takut idolanya marah, menyebarluaskan opini mereka, kemudian berujung memblokir. Padahal, kritik ialah salah satu materi baku berkarya, bukan hanya sanjungan.”

– Fiersa Besari




“Tidak usah memedulikan cibiran orang-orang. Nanti, pada masanya, mereka akan memahami mengapa hati kita begitu keras kepala memperjuangkan.”

– Fiersa Besari




“Lebih baik menentukan biarpun menyakitkan, ketimbang selamanya bertahan dalam cemas.”

– Fiersa Besari




“Awal kita berlawanan, paham kita berlawanan, ajaran kita berlawanan, karya kita berlawanan, rasa kita berlainan, kita berbeda, lalu untuk apa kau memaksaku menjadi apa yang engkau mau? Tak perlu repot-repot. Aku sudah tiba di titik kesadaran di mana hidupku yaitu milikku, bukan milikmu.”

– Fiersa Besari




“Cinta memang tak butuh alasan, tetapi suatu janji butuh alasan.”

– Fiersa Besari




“Tak perlu menyeragamkan diri dengan kebanyakan orang.”

– Fiersa Besari




“Hidup mampu sangat mengecoh. Yang kita percaya bisa menikam dari belakang. Yang kita hindari malah bisa jadi penyelamat.”

– Fiersa Besari




“Mampukah kekasihmu setangguh aku? Menunggu tetapi tak ditunggu. Bertahan tetapi tak ditahan.”

– Fiersa Besari




“Bagi beberapa orang, move on tidak semudah itu. Ada pengalaman pahit dan stress berat yang menciptakan seseorang enggan membuka hati untuk orang gres. Kita pernah mencicipi itu. Alangkah tidak baiknya memaksa seseorang move on kalau kita tidak tahu latar belakangnya.”

– Fiersa Besari




“Sebab kopi mengingatkanku pada cinta yang bertepuk sebelah tangan. Pahit, namun kita tak bisa berhenti mencicipinya.”

– Fiersa Besari




“Ternyata, berdiri lebih pagi yaitu pembunuh gerutu. Karena kita punya waktu untuk secangkir kopi, setampuk lamunan, dan secarik rindu.”

– Fiersa Besari




“Aku tertawa sendiri. Kadang sesuatu yang terbaik datang tidak tepat waktu, sehabis kita puas bercengkerama dengan rasa kesal dan rasa sesal terlebih dulu.”

– Fiersa Besari




“Beberapa pergi tak mengenal pulang. Beberapa salah tak mengenal maaf. Beberapa belum tak mengenal sudah. Beberapa lara tak mengenal rela.”

– Fiersa Besari




Lihat Juga : 63 Quotes Henry Ford, Pendiri Ford Motor Company





“Apakah kota masih untuk insan, kalau kita lahir, sekolah, kuliah, bekerja, lantas mati bagai robot yang tak mengerti alasan bergotong-royong kenapa diutus ke tampang bumi?”

– Fiersa Besari




“Kebaikan pada alam mampu dikerjakan dengan hal yang paling sederhana, jangan buang sampah sembarangan, contohnya, terlepas ada yang melihat atau pun tidak.”

– Fiersa Besari




“Untuk apa mention-mentionan mesra? Selama ada pulsa, aku lebih memilih kita berkomunikasi di chatbox, sms, atau telepon.”

– Fiersa Besari




“Cara terburuk untuk patah hati yaitu dengan memperlihatkan pada orang yang sudah menciptakan kita patah hati bahwa kita semenyedihkan itu. Jangan! Buktikan bahwa hidup kita lebih baik tanpa ia. Bekerja lebih keras, berkarya lebih banyak.”

– Fiersa Besari




“Kau boleh lari dari kenyataan, asalkan tahu jalan pulang. Pergi dengan kekanakan, pulang dengan pendewasaan.”

– Fiersa Besari




“Senyum saja. Tidak perlu banyak murka-murka. Nanti cepat bau tanah. Daripada bau tanah sendiri, lebih baik renta berdua bareng aku.”

– Fiersa Besari




“Enak atau tidaknya ucapan selamat malam dan selamat pagi itu tergantung siapa yang mengucapkan.”

– Fiersa Besari




“Berani bertindak tetapi tidak berani berpikir kritis sama saja dengan berjalan tapi tidak tahu ke mana harus mengambil belokan yang sempurna.”

– Fiersa Besari




“Aku tidak andal untuk rela mati, tapi aku tahu cara hidup denganmu.”

– Fiersa Besari




“Dan saya cuma bisa menjadi pendosa sementara engkau terus menjadi pendoa.”

– Fiersa Besari




“Rasakan sebelum menyakiti.”

– Fiersa Besari




“Komitmen mempunyai arti komunikasi. Komitmen memiliki arti mementingkan satu sama lain di atas ego kita sendiri.”

– Fiersa Besari




“Apalah artinya jarak jika ketimbang jempol yang saling mengetik, suara yang saling menyapa, langit yang saling tertatap, dan doa yang saling terhatur?”

– Fiersa Besari




“Ketika seseorang yang tak kukenal membaca tulisanku, kemudian merasakan apa yang ku sampaikan, saya sudah dekat dengannya.”

– Fiersa Besari




“Kalau hidup kau dipenuhi dengan makan engga teratur, asap rokok, serta bergadang, kau hanya punya dua opsi: membuatasuransi jiwa, atau mulai berolahraga. Jangan sampai nyusahin keluarga dan orang-orang terdekatmu hanya sebab kamu senang menghancurkan diri sendiri.”

– Fiersa Besari




“Mengerti sebelum menghakimi.”





“Hidup ini bukan sinetron di mana yang baik senantiasa teraniaya, dan yang jahat senantiasa berbicara sendiri sambil melotot-melotot. Manusia sukar ditebak. Alangkah disayangkan jikalau kebencianmu membabi buta dan kecintaanmu fanatik, seolah yang benar takkan pernah salah, pun sebaliknya.”

– Fiersa Besari




“Jika kita berjodoh, meskipun hari ini dan di kawasan ini tidak bertemu, kita pasti akan tetap dipertemukan dengan cara lainnya.”

– Fiersa Besari




“Lambat laun kusadari, beberapa rindu memang harus sembunyi-sembunyi Bukan untuk disampaikan, hanya untuk dikirimkan lewat doa.”

– Fiersa Besari




“Tidak semua yang bersandar, berlabuh. Tidak semua yang singgah, betah.”

– Fiersa Besari




“Beberapa penyair sibuk bersembunyi di balik senja, hujan, gemintang, ufuk, gunung, pantai, jingga, lembayung, kopi, renjana, juga aneka macam kata romantis lainnya, untuk kemudian lupa pada fakta bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja. Hingga jadinya kata-kata hanyalah hiasan semata.”

– Fiersa Besari




“Dengarkan sebelum memaki.”

– Fiersa Besari




“Tidak ada yang infinit, baik bahagia maupun luka. Suatu dikala kita akan tiba di titik menertawakan rasa yang dahulu sakit, atau menangisi rasa yang dahulu indah.”

– Fiersa Besari




Lihat Juga : 100 Quotes Thomas Alva Edison, Penemu & PengBisnis





“Dalam realitas kita berdua hanyalah dua orang yang berlari. Aku sibuk mengejarmu, kamu sibuk menghindariku. Oh, hening. Aku tidak lelah. Justru, saya menikmati prosesnya.”

– Fiersa Besari




“Bukankah hidup ini bekerjsama gampang? Jika rindu, kunjungi. Jika tidak senang, ungkapkan. Jika cemburu, tekankan. Jika lapar, makan. Jika mulas, buang air. Jika salah, betulkan. Jika suka, nyatakan. Jika sayang, tunjukkan. Manusianya yang kerap kali mempersulit segala sesuatu. Ego menangkal seseorang mengucap “Aku membutuhkanmu”.

– Fiersa Besari




“Aku tidak mahir mengejar-ngejar , tapi aku tahu cara menunggumu.”

– Fiersa Besari




“Menangis tidak mengambarkan kamu lemah, itu mengindikasikan kau hidup. Apa yang kau lakukan sesudah menangislah penentu lemah atau tidaknya dirimu.”

– Fiersa Besari




“Gunung bukanlah kawasan untuk pamer, daerah untuk berhitung ketinggian, apalagi tempat untuk memperbesar jumlah puncak yang sudah kita daki.”

– Fiersa Besari




“Jangan memikat jikalau kau tak berniat mengikat.”

– Fiersa Besari




“Biarlah yang terluka menikmati waktunya. Biarlah yang bahagia lupa bahwa kelak mereka akan kembali terluka. Dan disela – sela itu semua, bersyukurlah.”

– Fiersa Besari




“Jika panas, keringkan lukamu. Jika hujan, nikmati rindu. Jika gelap, biarkan harapan menuntunmu. Mentari akan selalu terbit, juga senyumanmu.”

– Fiersa Besari




“Sekuat-kuatnya seseorang memendam, akan kalah oleh yang menyatakan.”

– Fiersa Besari




“Kadang, yang terindah tak diciptakan untuk dimiliki. Cukup dipandangi dari jauh, lalu syukuri bahwa beliau ada di sana untuk dikagumi dalam membisu.”

– Fiersa Besari




“Menurut aku, istilah “pelakor” yang berarti “perebut lelaki orang” terasa kurang tepat. Hati seseorang tidak mampu direbut jika beliau tak mau direbut. Selingkuh itu butuh kesepakatan sekurang-kurangnyadua orang.”

– Fiersa Besari




“Beberapa rindu memang harus sembunyi-sembunyi. Bukan untuk disampaikan, cuma untuk dikirimkan lewat doa.”

– Fiersa Besari




 “Aku murka, bukan mempunyai arti tak peduli.”

– Fiersa Besari




“Kakimu bisa kamu taruh di tempat tertinggi,namun apakah hatimu mampu kau taruh di daerah terendah?”

– Fiersa Besari




“Terkadang, konferensi dan perpisahan terjadi terlalu cepat. Namun ingatan dan perasaan tinggal terlalu usang.”

– Fiersa Besari




“Beberapa rasa memang harus dibiarkan menjadi belakang layar. Bukan untuk diutarakan, cuma untuk disyukuri keberadaannya.”

– Fiersa Besari




“Tidak perlu pelit ilmu. Semua orang mampu memegang gitar yang sama, tidak seluruhnya akan memainkan lagu yang sama.”

– Fiersa Besari




“Jangan sembarang pilih menyerahkan hati saat patah, alasannya adalah hanya di tangan mekanik yang tepat hati kita akan sembuh. Kaprikornus, tidak perlu buru-buru.”

– Fiersa Besari




“Aku tidak ahli memimpin, tetapi aku tahu cara menuntunmu.”

– Fiersa Besari




“Rasa yang tidak berbatas takan mempermasalahkan ketika tidak berbalas.”

– Fiersa Besari




“Tak perlu sibuk-sibuk menyamakan diri dengan orang lain. Kau diciptakan untuk menjadi unik. Sudah terlampau banyak orang yang serupa seperti kebanyakan orang.”

– Fiersa Besari




“Kalau saja aku tahu waktu itu yaitu kali terakhir aku melihatmu, saya akan mengucapkan hal yang lebih baik.”

– Fiersa Besari




“Aku tidak tahu dimana ujung perjalanan ini, saya tidak mampu prospektif apapun. Tapi, selama saya mampu, mimpi-mimpi kita adalah prioritas.”

– Fiersa Besari




“Jika saatnya tiba, murung akan menjadi tawa, perih akan menjadi cerita, kenangan akan menjadi guru, rindu akan menjadi temu, kamu dan aku akan menjadi kita.”

– Fiersa Besari




“Aku menyerah. Aku mengalah alasannya saya percaya, jikalau kamu memang untukku, sejauh apapun kakimu membawamu lari, jalan yang kamu tempuh hanya akan membawamu kembali padaku.”

– Fiersa Besari




Lihat Juga : 60 Quotes Gus Dur, Tokoh Muslim Presiden RI ke-4





“Jatuh hati tidak pernah mampu menentukan. Tuhan memilihkan. Kita hanyalah korban. Kecewa ialah konsekuensi, senang yakni bonus.”

– Fiersa Besari




“Sehebat-hebatnya seseorang menunggu, akan kalah oleh yang membuktikan.”

– Fiersa Besari




“Sudahlah. Aku dan kamu tak usah di gembar-gembor. Yang hening-tenang syahdu itu yang biasanya langgeng. Bukan yang di pamer-pamer.”

– Fiersa Besari




“Biarlah “Apa kabar?” menjadi pengganti “Aku rindu”; “Jaga dirimu baik-baik”menjadi pengganti “Aku sayang kau”.”

– Fiersa Besari




“Aku tidak hebat melawak, tetapi saya tahu cara membuatmu bahagia.”

– Fiersa Besari




“Pelajari sebelum berpendapat.”

– Fiersa Besari




“Hidup adalah serangkaian kebetulan. Kebetulan yaitu takdir yang menyamar.”





“Aku tidak andal memberi rekomendasi, tetapi aku tahu cara mendengarkanmu.”

– Fiersa Besari




“Aku tidak mahir berbicara, namun saya tahu cara mendoakanmu.”

– Fiersa Besari




“Perjuangkan sebelum pergi.”

– Fiersa Besari




“Tak perlu kekinian, alasannya adalah yang kekinian akan alay pada waktunya.”

– Fiersa Besari




“Menaruh hati di atas ketidakpastian sikap sama saja dengan meletakkan tangan di tangan seseorang yang serupa sekali tidak ingin menggenggam.”

– Fiersa Besari




“Hal yang paling menyebalkan dari petualangan adalah: sekali kau terkena racunnya, kamu akan kecanduan. Kau akan mencari cara untuk kembali berkelana, meski harus menumpang kendaraan beroda empat, tidur mengemper. Dan saat kau datang di destinasi impianmu, kamu tahu semua pengorbanan itu sepadan.”

– Fiersa Besari




“Karena bahwasanya, yang lebih menyakitkan dari melepaskan sesuatu yakni berpegangan pada sesuatu yang menyakitimu secara perlahan.”

– Fiersa Besari




“Menyayangimu sangatlah gampang, aku bisa melakukannya berulang kali tanpa pernah bosan. Yang sukar itu cara menunjukkannya.”

– Fiersa Besari




“Usia, jarak, waktu dan kelas sosial hanyalah angka bagi dua orang yang saling memperjuangkan satu sama lain.”

– Fiersa Besari




“Tidak perlu bersama selamanya. Selamanya terlalu lama. Seumur hidup saja. Untukku, itu telah lebih dari cukup.”

– Fiersa Besari




“Di dunia paralel, keadaannya akan jauh berlawanan. Walau begitu, kau tahu aku akan tetap menjadi orang yang serupa, yang merindukanmu dengan sederhana, mengejarmu dengan masuk akal, menyayangimu dengan hebat, dan menyakitimu dengan mustahil.”

– Fiersa Besari




“Dan aku hilang, bukan bermakna tidak ingin dicari.”

– Fiersa Besari




“Kita, cukup kita yang tahu. Untuk apa mengucapkan Happy Anniversary setiap bulan? Aku ingin menjadi seseorang yang bisa bersamamu tahunan, bukan bulanan.”

– Fiersa Besari




“Beberapa orang berhenti menyapa bukan sebab perasaannya berhenti, melainkan dikarenakan telah mencapai titik kesadaran untuk berhenti disakiti.”

– Fiersa Besari




“Lagi-lagi imajinasi menertawakanku alasannya senantiasa berhasil menemuimu.”

– Fiersa Besari




“Sadarlah bahwa Tuhan mengujimu sebab Dia percaya dirimu lebih berpengaruh dari yang kamu duga. Bangkit. Hidup takan menanti.”

– Fiersa Besari




“Aku ingin kau rindukan, aku ingin kau kejar, saya ingin kamu buatkan puisi. Lalu, saya akan berperilaku tak peduli, biar kau tahu rasanya jadi saya.”

– Fiersa Besari




“Tidak perlu takut. Tunjukan saja warna-warnimu yang sesungguhnya. Bahkan lukisan terbaik sedunia pun memiliki pembenci dan pengkritik.”

– Fiersa Besari




“Perasaan laksana hujan, tak pernah datang dengan maksud yang jahat. Keadaan dan waktulah yang membuat kita tidak senang kedatangannya.”

– Fiersa Besari




“Beberapa orang tinggal dalam hidupmu supaya kamu menghargai ingatan. Beberapa orang tinggal dalam ingatan biar kau menghargai hidupmu.”

– Fiersa Besari




Lihat Juga : 50 Quotes Buya Hamka, Ulama & Sastrawan Indonesia





“Untuk apa memajang foto kita berdua? Cita-citaku ingin fotomu ada di buku nikahku.”

– Fiersa Besari




“Untuk apa menulis namamu di bio? Apa belum cukup namamu dalam setiap doaku pada Tuhan? Karena suatu kebahagiaan tidak perlu dipamerkan terhadap dunia.”

– Fiersa Besari




“Jika mereka mengajukan pertanyaan padaku apakah aku menyesal, jawabanku adalah tidak. Berhasil ataupun gagal, saya gembira hidup di atas keputusan yang kubuat sendiri.”

– Fiersa Besari




“Akan tiba saatnya kita peroleh alasan paling tepat untuk berjuang. Jika sudah tiba, genggam akrab. Sesuatu yang istimewa takan datang dua kali.”

– Fiersa Besari




“Dulu kita selalu mengucap kata sayang di penghujung malam. Kini, kita tidak lebih dari dua orang aneh yang merindukan era kemudian secara membisu-membisu.”

– Fiersa Besari




“Takan mulia kamu menanti ajakan maaf. Takan hina kamu meminta maaf apalagi dulu.”

– Fiersa Besari




“Seseorang yang tepat tak senantiasa tiba sempurna waktu. Kadang ia datang sehabis kau lelah disakiti oleh seseorang yang tidak tahu cara menghargaimu.”

– Fiersa Besari




“Jika tidak mampu meniadakan seseorang dari ingatanmu, mungkin memang ia digariskan untuk ada disana. Sudahlah, insan akan melupa pada saatnya.”

– Fiersa Besari




“Ketika kamu melaksanakan Bisnis mendekati cita-citamu, di waktu yang serentak cita-citamu juga sedang mendekatimu. Alam semesta melakukan pekerjaan seperti itu.”

– Fiersa Besari




“Sahabat mencarimu saat yang lain mencacimu. Mereka merangkulmu dikala lainnya memukulmu.”

– Fiersa Besari




“Pada suatu garis waktu yang merangkak maju,akan ada saatnya kau berjumpa dengan satu orang yang mengganti hidupmu untuk selamanya. Kemudian satu orang tersebut akan menjadi bagian paling besar dalam agendamu. Dan hatimu takan menawarkan opsi apapun kecuali jatuh cinta, biarpun akal terus berkata bahwa risiko dari jatuh cinta yakni terjerembab di dasar nestapa.”

– Fiersa Besari




“Cinta bukan melepas tapi merelakan. Bukan memaksa tetapi memperjuangkan. Bukan mengalah tetapi mengikhlaskan. Bukan merantai namun memberi sayap.”

– Fiersa Besari




“Ketika kesetiaan menjadi barang mahal. Ketika kata maaf terlalu susah untuk diucap. Ego siapa yang sedang kita beri makan?”

– Fiersa Besari




NOTE: Kutipan diambil dari beragam sumber.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel