-->

23 Quotes Al-Farabi, Ilmuwan & Filusuf Islam


Seorang tokoh filsuf terkenal bernama Al-Farabi yaitu tokoh pada masa kejayaan Islam yang mempunyai berbagai keahlian dalam bidang ilmu matematika, kimia, astronomi, kemiliteran, musik, filsafat, ilmu alam, ilmu ketuhanan, fiqh, dan mantiq.









Seorang Al-Farabi juga mendirikan tonggak-tonggak filsafat Islam yang kemudian dibarengi oleh filsuf-filsuf Islam dan lainnya. Pemikiran Al-Farabi banyak dipengaruhi oleh kepercayaan-iktikad Agama ialah berupa Al-Qur’an dan Hadist yang mendominasi desain kepemimpinan ideal Al-Farabi.





Nama AsliAbu Muhammad Ibn Muh ammad Ibn Tharkan Ibn Auzalagh
Nama JulukanAl-Farabi, Abu Nasir Al Farabi
Tempat LahirWasij, Distrik Farab – Turkinistan
Tanggal Lahir257 Hijriah ( 870 Masehi)
Meninggal950 Masehi
SekolahNeoplatonisme Idealisme Filsafat Islam
Karya – Karya Al-FarabiAl Musiqi Al Kabir (Memaparkan prinsip dasar musik, teori dan praktiknya)
Ihsha’u Al Iqa
Kalam Fi Al Musiqi
Ihsa’u Al Ulum Wa At Ta’rif Bi Aghradhiha (Statistik Ilmu dan Intisari Buku Metafisika)
Ara’ Ahlu Al Madinah Al Fadhilah
Jawami As-Siyasah
Nushus Al Hukmi
Pemikiran FilsafatRekonsiliasi Al-Faraby, Ketuhanan, Emanasi, Kenabian, Kenegaraan dan Politik, Jiwa dan Akal.




Memiliki nama lengkap Abu Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tharkan Ibn Auzalagh. Ia lahir pada tahun 257 H (870M) di kota wasij, distrik farab yang kini diketahui dengan kota Transoxiana di Turkinistan. Panggilan nama Al-Farabi ini diambil dari kota lahirnya adalah Farabi.





Al-Farabi juga mendapatkan julukan Al Mua’alim At Tsani atau Guru Kedua karena kepiawaiannya yang sering disebut mampu melampaui Aristoteles seorang guru bagi insan – insan yang karya – karyanya sungguh berpengaruh di dunia Barat.





Pendalaman Ilmu





Al-Farabi sangat mengemari dunia keilmuan Islam, bahkan beliau rela hijrah mengembara jauh dari kotanya cuma untuk menimba ilmu dan membuatkan diri juga pemikirannya. Ia juga menguasai banyak bahasa, dan yang paling aktif ia pakai ialah bahasa Arab, Persia, Turki, dan Kurdi. Awal mula pengembaraanya di mulai dari  kota Baghdad yang pada periode itu merupakan kota sentra keilmuan.





Kata Kata Al Farabi
image source : freepik.com




Di kota Baghdad ia menuntut ilmu kepada Abu Bakar Al-Saraj mengambil ilmu kaidah bahasa Arab, kemudian beliau juga mempelajari ilmu akal dan filsafat terhadap Abu bisyr Mattius ibnu Yunus yang berkeyakinan kristen. Setelah waktu berlalu Al-Farabi pergi melanjutkan hijrahnya dan berguru ke Yuhanna ibnu Jailani, ke kota Harran yang ialah kota pusat kebudayaan Yunani di Asia kecil.





Di kota Harran tersebut tidak berlangsung usang, kemudian ia menentukan kembali ke Baghdad untuk memperdalam ilmu filsafatnya. Selain itu, ternyata ia juga bisa mendalami ilmu mantiq atau nalar. Di kota Baghdad beliau melakukan beragam pembelajaran mirip, mengajar, saling berdiskusi, menciptakan karangan, membedah buku-buku perihal ilmu filsafat.





Kepribadian Sosok Al-Farabi





Tokoh yang sangat berjiwa zuhud dan suka berpenampilan sederhana. Al-Farabi tinggal di suatu Istana, namun ia tetap berpakaian sederhana dan makan sajian umum selayaknya rakyat biasa. Ia gemar sekali menggunakan waktu-waktunya untuk menyebarkan ilmu dengan murid-muridnya. Selain orang yang sederhana ia juga gigih dalam mengajak orang lain menimba ilmu, dia sering mengadakan eksperimen dengan segala nalar ajaran. Ia juga tidak membolehkan adanya khurafat.





Wafat





Pada tahun 339 Hijriah atau 950 Masehi, tokoh Al-Farabi telah wafat di suatu kota Damaskus. Jasadnya dimakamkan di Bab as-Saghir, yang berdekatan dengan makam Mu’awiyah, seorang pendiri dinasti Ummayyah. Waktu berlalu, namun semua karya-karyanya kekal dan berfaedah bagi sejarah dalam peradaban manusia.





Itulah sedikit ringkas riwayat hidup Al-Farabi seorang filsuf terkenal sepanjang sejarah. Semoga dengan membaca ini mampu menambah pengetahuan dan wawasan lebih bagi kita semua. Juga kita mampu mengambil segala pedoman baik Al-Farabi untuk dijadikan pola hidup.





Lihat Juga : 110 Quotes Ali bin Abi Thalib, tentang Kehidupan, Sahabat, Cinta









Kumpulan Kata Kata Bijak Al-Farabi





Berikut ini adalah kata kata bijak dari seorang Al-Farabi yang mungkin mampu anda petik hikmahnya untuk menjalani kehidupan.





“Alfarabi first studied Islamic jurisprudence and music in Bukhara, then moved to Marv, where he began to study logic with a Nestorian Christian monk, Yūḥannā Ibn Haylān.”

― Al-Farabi




Artinya,





Alfarabi pertama-tama mempelajari yurisprudensi dan musik Islam di Bukhara, kemudian pindah ke Marv, di mana beliau mulai berguru akal dengan seorang rahib Nasrani Nestorian, Yūḥannā Ibn Haylān.





“He who speaks well does not hear bad words from anyone.”

― Al-Farabi




Artinya,





Dia yang mengatakan dengan baik tidak mendengar kata-kata buruk dari siapa saja.





“If boy would not fall in love, girl is not worthy of love.”

― Al-Farabi




Artinya,





Jika anak laki-laki tidak akan jatuh cinta, anak perempuan tidak layak mendapat cinta.





“Society coheres with love, lives with justice and survives with honest work.”

― Al-Farabi




Artinya,





Masyarakat bersatu dengan cinta, hidup dengan keadilan dan bertahan dengan kerja jujur.





“State which established by love, continues with justice.”

― Al-Farabi




Artinya,





Negara yang dibangun oleh cinta, berlanjut dengan keadilan.





“Don’t cry when a good person died. Cry for the society which lost him.”

― Al-Farabi




Artinya,





Jangan menangis saat orang baik meninggal. Menangislah untuk penduduk yang kehilangan dia.





“Long speaking people need to be listened to short.”

― Al-Farabi




Artinya,





Orang yang mengatakan panjang mesti didengarkan dengan singkat.





“Widely referred to as “the second teacher,” that is, second after Aristotle, Abū Naṣr Muḥammad Ibn Muḥammad Ibn Ṭarkhān Ibn Awzalagh al-Fārābī (Alfarabi) is generally heralded as having founded political philosophy within the Islamic cultural tradition.”

― Al-Farabi




Artinya,





Secara luas disebut sebagai “guru kedua,” adalah, kedua sesudah Aristoteles, Abū Naṣr Muḥammad Ibn Muḥammad Ibn Ṭarkhān Ibn Awzalagh al-Fārābī (Alfarabi) umumnya digembar-gemborkan mempunyai filosofi politik dalam tradisi budaya Islam.





“A definition of philosophy and her sense consists in her assignment that it is a science about the being as a being.”

― Al-Farabi




Artinya,





Definisi filsafat dan nafsunya terdiri dalam tugasnya bahwa itu ialah ilmu tentang makhluk selaku makhluk.





“A man becomes a person thanks to the intellect.”

― Al-Farabi




Artinya,





Seorang laki-laki menjadi seseorang berkat kecerdasannya.





Lihat Juga : 48 Quotes Imam Syafi’i, Mufti Besar Sunni Islam









“The greatest of virtues is science.”

― Al-Farabi




Artinya,





Kebajikan paling besar adalah sains.





“To accept something on mere presumption and, likewise, to fail to investigate it may cover over, blind, and lead astray.”

― Al-Farabi




Artinya,





Menerima sesuatu menurut praduga belaka dan, juga, gagal menyelidikinya mungkin menutupi, membutakan, dan menyesatkan.





“An art, which has an aim to achieve the beauty, is called a philosophy or in the absolute sense it is named wisdom.”

― Al-Farabi




Artinya,





Seni, yang mempunyai tujuan untuk meraih keindahan, disebut filsafat atau dalam arti otoriter disebut akal.





“A just city should favor justice and the just, hate tyranny and injustice, and give them both their just deserts.”

― Al-Farabi




Artinya,





Sebuah kota yang adil harus berpihak pada keadilan dan yang adil, membenci tirani dan ketidakadilan, dan memberi mereka berdua gurun yang adil.





“Prophets are not ones who are blessed with divine revelations, they are merely ones with powerful imaginations.”

― Al-Farabi




Artinya,





Para nabi bukanlah orang-orang yang diberkati dengan wahyu yang kuasa, mereka hanyalah orang-orang dengan imajinasi yang berpengaruh.





Artinya,





“Selected aphorisms that comprise the roots of many of the sayings of the Ancients concerning that by which cities ought to be governed and made prosperous, the ways of life of their inhabitants improved, and they be led toward happiness.”

― Al-Farabi




Artinya,





Kata-kata mutiara yang dipilih yang berisikan akar banyak perkataan orang-orang zaman dahulu tentang hal yang dengannya kota-kota harus diatur dan menjadi makmur, cara hidup masyarakatmereka meningkat, dan mereka diarahkan menuju kebahagiaan.





“Just as the health of the body is an equilibrium of its temperament and its sickness is a deviation from equilibrium, so, too, are the health of the city and its uprightness an equilibrium of the budpekerti habits of its inhabitants and its sickness a disparity found in their watak habits.”

― Al-Farabi




Artinya,





Sama seperti kesehatan tubuh yaitu keseimbangan temperamennya dan penyakitnya yakni penyimpangan dari keseimbangan, demikian juga kesehatan kota dan kesegarannya keseimbangan keseimbangan antara kebiasaan watak penghuninya dan penyakitnya, disparitas ditemukan. dalam kebiasaan akhlak mereka.





“We can achieve happiness only then when we have a beauty; and we have a beauty thanks to philosophy. The truth is that only because of philosophy we can achieve happiness.”

― Al-Farabi




Artinya,





Kita mampu mencapai kebahagiaan cuma saat kita memiliki keayuan; dan kami memiliki keayuan berkat filosofi. Yang benar adalah cuma sebab filosofi kita dapat mencapai kebahagiaan.





Lihat Juga : 71 Quotes Jalaluddin Rumi, Sebuah Nasihat Kehidupan









“It explains that the ones through which what is truly happiness is obtained are the goods, the noble actions, and the virtues; that the rest are evils, base things, and imperfections; and that the way they are to exist in a human being is for the virtuous actions and ways of life to be distributed in cities and nations in an orderly manner and to be practiced in common.”

― Al-Farabi




Artinya,





Ini menerangkan bahwa orang-orang yang melaluinya apa yang benar-benar diperoleh ialah barang, tindakan mulia, dan kebajikan; bahwa sisanya ialah kejahatan, hal-hal mendasar, dan ketidaksempurnaan; dan bahwa cara mereka untuk ada dalam manusia yaitu untuk langkah-langkah dan cara hidup yang bagus untuk didistribusikan di kota-kota dan negara-negara secara teratur dan untuk dipraktekkan bersama.





“Philosophy precedes a religion in the time.”

― Al-Farabi




Artinya,





Filsafat mendahului sebuah agama pada masa itu.





NOTE: Kutipan diambil dari beragam sumber.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel