-->

Kampus Merdeka Dibutuhkan Atasi Broken Link Akademi Tinggi Dan Industri - Kingramli.Com


, Jakarta - Nizam menerangkan kemajuan revolusi industri senantiasa menghasilkan banyak sekali pekerjaan hilang kemudian akan tergantikan oleh pekerjaan-pekerjaan gres yang berkaitan dengan keadaan yang ada. “Seperti halnya revolusi industri 1.0 Mekanisasi , dimana tugas insan berganti dengan operasi mesin uap , sekarang revolusi industri 4.0 menghasilkan banyak sekali pekerjaan insan hilang dan tergantikan oleh robot-robot yang kian pintar ,” tuturnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Nizam , Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi pada webinar bernuansa “Inovasi dan Kebjikan Pendidikan Indonesia Era Revolusi 4.0 dan Tantangan New Normal” yang diselenggarakan oleh Indonesia Approach (IA) Education menyongsong Dirgahayu Republik Indonesia ke-75: Inovasi dan Kebijakan Pendidikan Indonesia , Sabtu (15/8).

Nizam turut memaparkan imbas industri 4.0 menurut survey dan analisis yang dijalankan McKinsey & Company bahwa di Indonesia sepuluh tahun kedepan sekitar 23 juta pekerjaan yang hendak digantikan oleh mesin. Namun ada potensi terdapat 17-46 juta pekerjaan gres timbul dan 10 juta diantaranya belum pernah ada sebelumnya.

“Dalam 10 tahun kedepan hilang 23 juta pekerjaan , kemudian timbul 17-46 juta pekerjaan gres dengan 10 juta diantaranya belum pernah ada sebelumnya. Oleh sebab itu penting untuk kita kaji bareng terkait pembentukan kurikulum yang cocok dengan kompetensi yang diinginkan industri di masa depan ,” ujar Nizam.

Jelas Nizam , kalau ditinjau kembali tedapat broken link dalam rantai pendidikan yang ada. Kini , papar Nizam , rancangan Kampus Merdeka akan mengurangi problem tersebut dengan basis student centered learning yang berkonsentrasi pada anak didik dengan garis tangannya masing-masing.

“Peserta didik akan dirancang menjadi seorang yang agile learner kepada industri 4.0. Hal ini sejalan dengan rancangan Merdeka Belajar yang sanggup bangun diatas kaki sendiri , tidak bergantung pada orang lain , dan bisa menyeleksi masa depannya sendiri. Selain itu juga empat jadwal Kampus Merdeka yang berisikan pembukaan jadwal studi gres , metode ratifikasi akademi tinggi , PTN Badan Hukum , dan hak menimba ilmu tiga semester di luar jadwal studi sanggup menjadi langkah pertama yang bagus dalam membentuk link and match dalam keterkaitannya antara akademi tinggi dengan industri ,” harap Nizam.
(YH/RMB/DZI/FH/DH/NH)

Humas Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

sumber : http://dikti.kemdikbud.go.id

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel