-->

Dirjen Dikti Gagas Kedai Inovasi| Platform Penghubung Perguruan Tinggi Tinggi Dengan Industri - Kingramli.Com


, Jakarta – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi , Nizam menggagas sebuah plafform penghubung antara perguruan tinggi tinggi dengan dunia kerja keras dan industri. Gagasan pembentukan platform yang diberi nama “Kedai Inovasi” ini dilontarkan Nizam dikala menjadi narasumber pada webinar bertajuk “Mempertemukan Ekosistem Industri dan Kampus: Arah Peta Peluang Kerja di Masa Depan” yang diselenggarakan secara daring oleh Universitas Paramadina pada Kamis (23/7).

Pada webinar tersebut , Nizam menyinari permasalahan tidak pernah terwujudnya link and match antara perguruan tinggi tinggi dengan dunia kerja secara konkret. Selama ini lulusan perguruan tinggi tinggi dianggap belum siap untuk menekuni di dunia kerja. Bahkan kerap kali industri menganggap bahwa lulusan perguruan tinggi tinggi belum sesuai dengan keperluan di dunia kerja. Inilah pentingnya menjalankan sinkronisasi antara keperluan dunia kerja dengan perguruan tinggi tinggi.

Nizam menerangkan aneka macam upaya ditempuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan lewat kebijakan Kampus Merdeka untuk menyelaraskan kompetensi lulusan perguruan tinggi tinggi dengan keperluan di dunia kerja , salah satunya lewat kebijakan menuntut ilmu di luar kampus. Mahasiswa diterjunkan secara pribadi untuk mencicipi dunia kerja lewat magang , membangun desa , proyek berdikari , mengajar di sekolah-sekolah pelosok , proyek berdikari dan membuatkan kewirausahaan. Selain itu , dosen juga dilibatkan secara pribadi selaku pembimbing. Hal ini diperlukan sanggup membentuk keterhubungan antara perguruan tinggi tinggi dengan dunia kerja.

Lebih lanjut Nizam menerangkan dengan adanya link and match antara kampus dengan industri dan dunia kerja keras , akan ada keterkaitan dan kekerabatan antara observasi dan penemuan di perguruan tinggi tinggi dengan industri dan dunia nyata. Perguruan tinggi sanggup menghilirkan hasil-hasil riset dan inovasinya. Sementara di segi lain industri dan penduduk sanggup mempergunakan penemuan kampus serta menampilkan umpan balik berupa keperluan maupun permasalahan-permasalahan untuk dicarikan penyelesaian oleh kampus lewat riset dan inovasi. “Siklus ini akan membentuk link and match antara kampus dengan dunia nyata , industri dan dunia usaha. Riset-riset di kampus sanggup mengalir ke hilir dan permasalahan dan keperluan di hilir sanggup masuk ke hulu untuk dicarikan solusinya oleh kampus” , papar Nizam.

Nizam mencontohkan banyak sekali produk penemuan kampus di bidang pertanian antara lain aneka macam macam penemuan benih , bibit , perlengkapan atau metode pertanian 4.0 dengan menggunakan robot-robot mutakhir yang sanggup digunakan untuk membuatkan sektor pertanian dan membina para petani. Selain itu perguruan tinggi tinggi juga sanggup menghubungkan pusat-pusat buatan pertanian dengan swalayan , kedai makanan , pariwisata maupun sektor ekspor untuk penjualan hasil pertanian. Ini akan membangun perekonomian masyarakat.

“Apalagi jika aneka macam perguruan tinggi tinggi menjalankan sinergi membina , mendampingi penduduk , memberi nilai tambah pada produk UMKM dan industri kecil akan memiliki imbas yang dahsyat bagi perekonomian nasional ,” terang Nizam.

Untuk itu Nizam menatap perlunya sebuah platform penemuan yang sanggup menghubungkan antara perguruan tinggi tinggi dengan penduduk , industri maupun dunia usaha. Platform ini diperlukan memperkuat relevansi antara keperluan penduduk , industri dan dunia kerja keras dengan hasil-hasil observasi , invensi dan penemuan yang ditangani oleh kampus.

Nizam berinisasi memberi nama “Kedai Inovasi” untuk platform yang sedang dikembangkan ini. Kedai menurut Nizam merujuk sebuah kawasan yang sungguh egaliter. Di dalam platform tersebut tidak ada lagi batas-batas birokrasi antara perguruan tinggi tinggi , industri maupun masyarakat. Mahasiswa , dosen , penduduk lazim , petani , dan aneka macam unsur penduduk yang lain sanggup berinteraksi , menjalankan sinergi dan kerja sama tanpa menyaksikan batas-batas sosial. Di dalam Kedai ini diperlukan sanggup mempertemukan permasalahan nyata di lapangan dengan penyelesaian dari perguruan tinggi tinggi. Selain selaku kawasan yang egaliter , Kedai menurut Nizam juga ialah kependekan dari Kedaulatan Indonesia. “Jadi Kedai Inovasi memiliki makna Kedaulatan Indonesia untuk penemuan dan teknologi ,” ujar Nizam.

Di final penjelasannya , Nizam berharap bahwa platform Kedai Inovasi yang sedang dikembangkan ini bisa memperkuat tumbuhnya sinergi ekosistem kampus dengan penduduk , industri dan dunia usaha. Selain itu , Nizam juga berharap lewat platform Kedai Inovasi ini sanggup menolong membangun kemakmuran penduduk dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan perkembangan bangsa. (YH/DZI/MSF/ADR/DR/FH/DH/NH)

Humas Ditjen Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Sumber : http://dikti.kemdikbud.go.id

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel